Pasca Serangan Bom, Sri Lanka Blokir Jejaring Media Sosial

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 22 April 2019 | 05:26 WIB
Pasca Serangan Bom, Sri Lanka Blokir Jejaring Media Sosial
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremeshinghe berbicara terkait aksi pengeboman gereja dan hotel berbintang saat Paskah di Sri Lanka. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Sri Lanka segera memberlakukan larangan keluar rumah, kata Menteri Muda Pertahanan Ruwan Wijewardene pada Minggu (21/4) setelah delapan ledakan yang menewaskan hampir 140 orang terjadi, dan sebagian besar sasaran merupakan gereja dan hotel bintang lima.

"Larangan keluar rumah akan diberlakukan sampai segalanya teratasi," kata dia kepada wartawan di Kolombo seperti dilansir Reuters dan dikutip Antara, Minggu malam.

Para pejabat pemerintah juga mengatakan jejaring media sosial utama dan aplikasi pesan, temasuk Facebook dan WhatsApp, telah diblokir di dalam negeri guna mencegah penyiaran informasi yang tak dapat dipertanggungjawabkan dan desas-desus.

Insiden berdarah itu terjadi saat perayaan Paskah pada Minggu pagi waktu setempat.

Baca Juga: Paus Kutuk Serangan Bom Saat Paskah di Sri Lanka

Sejumlah warga dan pemimpin gereja di Sri Lanka melihat sejumlah korban dari aksi teror bom saat perayaan Paskah pada Minggu (21/4/2019). (AFP)
Sejumlah warga dan pemimpin gereja di Sri Lanka melihat sejumlah korban dari aksi teror bom saat perayaan Paskah pada Minggu (21/4/2019). (AFP)

Ledakan-ledakan bom pada Hari Paskah di tiga gereja dan tiga hotel mewah Sri Lanka menewaskan 138 orang dan mencederai lebih 400, kata pejabat-pejabat rumah sakit dan sumber-sumber kepolisian, setelah suasana tenang dari serangan-serangan besar sejak akhir perang saudara 10 tahun lalu.

Di gereja St. Sebastian di Katuwapitiya, sebelah utara Kolombo, lebih 50 orang tewas, kata seorang perwira polisi kepada Reuters, dengan gambar-gambar yang memperlihatkan jasad-jasad tergeletak di lantai, darah berceceran di bangku-bangku dan atap yang rusak.

Media melaporkan 25 orang juga tewas dalam serangan atas satu gereja di Batticaloa, di Provinsi Timur.

Tiga hotel yang diserang ialah Shangri-La Colombo, Kingsbury Hotel dan Cinnamon Grand Colombo. Belum jelas apakah ada korban di hotel-hotel tersebut.

Tentara berjaga-jaga di lokasi serangan bom gereja saat perayaan Paskah di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). (AFP)
Tentara berjaga-jaga di lokasi serangan bom gereja saat perayaan Paskah di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). (AFP)

Sembilan warga negara asing termasuk di antara mereka yang meninggal dalam serangan-serangan tersebut, kata para pejabat itu.

Baca Juga: Kemenlu: Tak Ada WNI Jadi Korban Ledakan Bom di Sri Lanka

Sejauh ini belum ada pihak mengaku bertanggungjawab atas serangan-serangan tersebut di sebuah negara yang dilanda perang selama beberapa dekade dengan para pemberontak Tamil hingga tahun 2009. Selama perang itu ledakan-ledakan bom terjadi di Kolombo, ibu kota Sri Lanka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI