Suara.com - Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menyoroti Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang telah mengklaim menang dalam Pilpres 2019.
Budiman Sudjatmiko menyebut seseorang yang mendeklarasikan diri sebagai seorang presiden secara sepihak, merupakan bentuk kudeta.
Hal ini disampaikan oleh Budiman Sudjatmiko melalui akun Twitter miliknya @budimandjatmiko. Pernyataan Budiman Sudjatmiko ini langsung ramai diperbincangkan oleh warganet.
"Mendeklarasikan diri secara sepihak sebagai presiden di sebuah negara (dan mengerahkan massa yang menganggapnya sebagai presiden mereka) adalah kudeta," kata Budiman Sudjatmiko seperti dikutip Suara.com, Sabtu (20/4/2019).
Baca Juga: Menkominfo Minta Suasana Pemilu 2019 Tak Semakin Dibuat Panas
Budiman Sudjatmiko mengunggah sebuah buku berjudul Coup d'Etat: A Practical Handbook karya Edward N Luttwak. Ia merekomendasikan buku mengenai kudeta ini yang harus dibaca oleh para warganet.
"Buku tentang kudeta ini harus dibaca. Pernah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia," ungkap Budiman Sudjatmiko.
Pernyataan mantan aktivis 1998 ini mendapatkan protes dari Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Ferdinan meminta agar Budiman Sudjatmiko tidak asal memberikan informasi ke publik.
"Ilmu dari mana ini Bud? Jangan mengirim pesan yang salah ke publik," protes Ferdinand Hutahaean.
Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Kalah di Kampung Ma'ruf Amin
Protes dari Ferdinand Hutahaean itu langsung direspons oleh Budiman Sudjatmiko. Ia mengakui bahwa sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas sudah sering membaca tentang revolusi dan kudeta.
"Ilmuku? Sejak SMA aku baca tentang apa itu revolusi dan kudeta," balas Budiman Sudjatmiko.
Untuk diketahui, Prabowo Subianto sudah tiga kali mengklaim kemenangan dalam Pilpres 2019 berdasarkan hasil real count internal dengan perolehan suara 62 persen untuk Prabowo-Sandi.
Pada Jumat (19/4/2019), Prabowo Subianto menggelar pesta kemenangan di depan kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan.