Jokowi - Ma'ruf Amin Menang Telak di Boyolali, PDIP : Ini Kandang Banteng

Sabtu, 20 April 2019 | 08:17 WIB
Jokowi - Ma'ruf Amin Menang Telak di Boyolali, PDIP : Ini Kandang Banteng
Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Jokowi - Ma'ruf Amin. [Suara.com/Muhamad Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto ikut mengomentari hasil perolehan suara di 61 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 8 kecamatan daerah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Di 61 TPS di Kabupaten Boyolali, hasil perolehan suara Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin diklaim Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi – Maruf Boyolali menang 100 persen.

Hasto menilai kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf mengalahkan pasangan nomor urut 02 bukanlah wujud dari people power yang dipopulerkan Amien Rais, namun Boyolali merupakan kawasan basis PDI Perjuangan.

Tak hanya itu, Hasto menilai, sikap yang dilakukan Prabowo maupun tim suksesnya tidak sesuai dengan kultur Jawa, sehingga masyarakat tidak merespon yang ditunjukkan dengan hasil perolehan suara yang dimenangkan pasangan Jokowi-Amin.

Baca Juga: Publik Diminta Melapor Jika Temukan Kesalahan dalam Realcount di Situs KPU

"Tidak, karena ini kan kandang Banteng. Justru ketika sikap yang disampaikan oleh pak Prabowo dan timnya tidak sesuai dengan kultur Jawa, maka masyarakat merespon negatif," ujar Hasto di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (19/4/2019) malam.

Karenanya ia menilai wajar jika rakyat di Boyolali tak memilih pasangan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019. Sebab, Prabowo pernah menyinggung tampang Boyolali.

"Ketika ada upaya tampang Boyolali yang menghina masyarakat Boyolali, maka kemudian mereka memberikan respon dalam suara seperti itu dan itu suatu hal yang wajar suara rakyat," kata dia.

Kemudian, lanjut Hasto, adanya aksi provokasi untuk membangun pos pemenangan pasangan Prabowo-Sandiaga yang diletakkan di pos pemenangan Jokowi-Ma'ruf. Namun tetap politik kebaikan yang unggul, bukanlah upaya provokasi.

"Apalagi ketika ada aksi provokasi untuk membangun pos-pos pemenangan saja ditaruh di pos pemenangan Pak Jokowi. Ini bukan kultur keindonesiaan kita. Itu upaya provokasi yang akhirnya politik kebenaran yang menang, politik kebaikan itu yang unggul," tutur Hasto panjang lebar.

Baca Juga: Ngakak, Warganet Bikin Meme Antre Lama di TPS

Sebelumnya, berdasarkan hasil penghitungan sementara hari kedua pascapencoblosan Pilpres 2019 yang dilakukan TKD Jokowi – Maruf Boyolali, hingga Kamis pukul 15.30 WIB, meraup 100 persen suara di 61 TPS pada 32 desa.

REKOMENDASI

TERKINI