Suara.com - Ekspresi Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno ramai diperbincangkan publik, dan turut memicu sejumlah spekulasi mengenai dirinya.
Spekulasi itu bermula ketika Sandiaga terlihat lemah dan lesu saat mendampingi Calon Presiden Prabowo Subianto mendeklarasikan klaim kemenangan pilpres, di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (18/4).
Selama Prabowo menyampaikan deklarasinya tersebut, Sandiaga hanya membisu. Sesekali Sandiaga menundukan kepalanya.
Maklum, Prabowo mendeklarasikan kemenangannya berdasarkan hitung cepat yang dilakukan tim suksesnya.
Baca Juga: Billy Syahputra Pacari Perempuan Beda Agama
Sementara 12 lembaga survei yang meggelar hitung cepat perolehan suara Pilpres 2019, justru menempatkan Prabowo – Sandiaga di bawah Jokowi – Maruf Amin.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai, ekspresi Sandiaga sebenarnya menunjukkan suasana kebatinan.
"Itu ekspresi suasana kebatinan Pak Sandiaga. Jadi itu ekspresi suasana kebatinan Pak Sandiaga," ujar Hasto di kantor PDIP, Jakarta, Jumat (19/4/2019).
Pakar bahasa tubuh dan mikroekspresi Monica Kumalasari mengatakan, Sandiaga Uno keluar dari kebiasaan saat konferensi pers deklarasi kemenangan tersebut.
"Sandiaga keluar dari base line atau kebiasaan dia. Pertama, dia selalu smile dalam berkomunikasi. Dia sangat santai, gesture sangat natural. Biasanya beliau juga sangat spontan," ujar Monica, Kamis malam.
Baca Juga: Curhat Kalah Suara saat Ceramah, Caleg NasDem Nyaris Diamuk Jamaah Masjid
Namun, kebiasaan tersebut menurut Monica tidak ditemukan saat deklarasi kemenangan. Monica justru melihat ekspresi, "Sedih, marah, takut."