Suara.com - Khatib Andi Faisal Bhakti mengajak seluruh umat Islam untuk bersabar dan menunggu hasil Pemilu 2019. Pernyataan itu disampaikan Andi saat mengisi khotbah Salat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, (Jumat (19/4/2019).
“Setelah dua hari yang lalu kita menunaikan hak kita sebagai anak bangsa berupa pemberian suara, maka bersabarlah menunggu hasil,” kata Andi seperti diberitakan Antara.
Menurut Andi, ketidaksabaran dalam menghadapi segala keadaan yang muncul dalam konteks demokrasi pemilu dapat memicu tindakan-tindakan yang merusak dan melanggar hukum.
“Kita sudah punya beberapa lembaga negara yang Insya Allah akan amanah menjalankan tugas mereka,” kata Andi.
Baca Juga: Pendukung Jokowi Minta Sandiaga Uno Maju Pilpres 2024 Bareng Emil atau AHY
Selain itu, Andi juga mengajak seluruh umat Islam untuk mengontrol emosi dalam menyikapi hasil pemilu.
“Mengendalikan emosi adalah sifat terpuji untuk dimiliki oleh siapapun. Mengendalikan emosi berasal dari ketenangan jiwa dan kebijaksanaan pikiran, orang yang hatinya tenang dan pikirannya bijak tidak akan mudah emosi apalagi sampai marah-marah," kata dia.
"Ketenangan jiwa dan kebijaksanaan pikiran mampu menyelesaikan suatu masalah tanpa memunculkan masalah lain,” Andi menambahkan.
Dia mencontohkan Rasulullah SAW bila marah hanya terlihat wajahnya yang memerah. Di dalam Islam, sebagian ulama menganjurkan ajakan untuk berbuat arif dan bijaksana harus dilakukan dengan cara-cara yang baik adil.
Prof Andi memahami dalam konteks pemilu tentu terdapat berbagai gejolak perbedaan persepsi dan spekulasi yang menurutnya adalah hal yang manusiawi.
Baca Juga: Reaksi Prabowo saat Ditanya Jurnalis Asing Kalau KPU Umumkan Jokowi Menang
Menurut dia dalam menyikapinya diperlukan sikap menahan diri tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis, merusak dan melanggar hukum.
“Indonesia adalah negara hukum, jika terdapat sesuatu yang tidak sejalan dengan ketentuan yang berlaku maka pihak yang berwenang untuk memutuskannya. Demikianlah menahan emosi sangat penting dalam konteks kita hari ini,” kata dia.