Mahfud MD: Masyarakat Tak Harus Percaya Input Suara yang Masuk ke KPU

Jum'at, 19 April 2019 | 10:24 WIB
Mahfud MD: Masyarakat Tak Harus Percaya Input Suara yang Masuk ke KPU
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Mahfud MD. (Suara.com/Welly Hidayat)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan masyarakat tidak harus mempercayai input data hasil sementara Pemilu 2019 yang masuk ke komputer KPU. Pernyataan itu disampaikan Mahfud di akun twitternya @mohmahfudmd pada Jumat (19/4/2019).

Selain itu, Mahfud juga mengajak masyarakat Indonesia tidak harus percaya terkait hasil hitung cepat ataupun hasil internal kedua pasangan Capres dan Cawapres peserta Pemilu 2019.

"Kita tak harus percaya pada input-input yang masuk ke komputer @KPU_ID. Sama juga kita tak harus percaya pada hasil Quick Count atau hasil hitung internal kontestan. Itu hanya info pendahuluan," tulis Mahfud di akun twitternya.

Mahfud mengajak masyarakat Indonesia untuk sabar menunggu hasil akhir yang nantinya akan disampaikan KPU. Rencanannya hasil tersebut akan diampaikan penyelenggara Pemilu pada 22 Mei 2019 mendatang.

Baca Juga: Pengamat Sebut Pemilu 2019 Hanya Menguntungkan Partai Pengusung Capres

Berdaarkan aturan yang ada, proses penghitungan suara resmi dari KPU akan dilakukan pada 25 April hingga 23 Mei 2019.

"Yang resmi nanti adalah hitungan manual, adu Plano C.1. Sekitar tanggal 22 Mei 2019, di sanalah keputusannya nanti," tulis Mahfud.

Dalam cuitan selanjutnya, Mahfud mengatakan tidak ada yang mengharuskan masyarakat untuk percaya pada hasil hitung cepat tersebut. KPU kata Mahfud, pernah menyebut data yang ada di situs KPU hanya informasi pendahuluan agar semua masyarakat bisa mengawasi.

"Tidak ada yang mengharuskan kita percaya. KPU sendiri sudah bilang bahwa yang dari komputer itu hanya info pendahuluan, agar tidak dituduh sembunyi-sembunyi dan agar bisa kita awasi. Jadi yang di komputer KPU, hasil QC, manapun hitung internal kandidat tak harus dipercaya. Kita harus menunggu hitung manualnya," kata Mahfud.

Untuk diketahui, pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 Jokowi - Maruf Amin masih unggul dari pasanan Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno berdasarkan real count KPU RI, Jumat (19/4/2019) pagi.

Baca Juga: PAN Klaim Dua Targetnya Dalam Pemilu 2019 Mendekati Kenyataan

Hingga pukul 7.20 WIB, pasangan Jokowi - Ma'ruf masih memimpin dengan perolehan 56,36 persen suara pemilih. Sementara persentase suara pasangan Prabowo - Sandiaga 43,64 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI