Suara.com - Hasil hitung cepat (quick count) oleh lembaga survei telah merilis hasil penghitungan yang menyebutkan Pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 01 Jokowi - Maruf Amin unggul atas Pasangan Capres dan Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno dengan selisih hasil yang cukup jauh.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) Hery Haryanto Azumi mengucapkan selamat atas kemenangan Joko Widodo - Maruf Amin berdasarkan quick count dari berbagai lembaga survei.
"Kami atas nama PB MDHW mengucapkan selamat atas kemenangan Bapak Jokowi dan Kiai Ma'ruf Amin. Kemenangan ini adalah kemenangan seluruh rakyat Indonesia karena berhasil melaksanakan pemilu dengan damai, aman dan lancar," katanya, Kamis (18/4/2019).
Hery juga menyampaikan siap membantu presiden terpilih untuk menyatukan kembali berbagai unsur masyarakat yang seakan-akan terbelah karena efek pemilu.
Baca Juga: Jokowi Sebut Hasil Quick Count 99 persen Hampir Sama Dengan Real Count
"Kami siap untuk merangkul kembali para ulama, kiai, habaib dan masyarakat umum yang kemarin berbeda pandangan tentang calon pemimpin. Kami siap mengajak bersama-sama untuk kembali ke agenda besar kebangsaan, yaitu agenda menuju Indonesia Emas," tambah Hery.
Selain itu, Hery mengapresiasi penyelenggara pemilu, KPU, Bawaslu, beserta aparat keamanan TNI-Polri dalam mengawal pesta demokrasi.
"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas seluruh kerja keras pelaksana, berbagai komponen pemilu, terutama pihak keamanan TNI-Polri yang terus menerus mengawal proses demokrasi ini. Sehingga pemilu bisa terlaksana dengan damai, aman, lancar dan tanpa gangguan," pungkas Hery.
Sebagaimana diketahui, pasangan nomor urut 01 didukung koalisi Indonesia Kerja terdiri partai PDIP, Golkar, PKB, Nasdem, PPP, PKPI, PSI, PBB. Dan paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Sandiaga S Uno didukung oleh Koalisi Adil dan Makmur terdiri dari Partai Gerindra, PKS, PAN, PD dan Partai Berkarya.
Majelis Dzikir Hubbul Wathon merupakan gerakan para ulama dan santri untuk menjaga persatuan umat. Majelis zikir lahir pada pertengan Juli 2017, yang bertujuan untuk menetralisir konflik SARA akibat efek Pilkada DKI.
Baca Juga: Yunarto Wijaya: Ada Petinggi Parpol Pendukung Prabowo Percaya Quick Count
Majelis Dzikir ini untuk pertama kali menggelar dzikir kebangsaan pertama di Istana Kepresidenan pada 1 Agustus dalam ramgka perayaan kemerdekaan. Dewan penasehat MDHW ini adalah para Kyai sepuh yang disinyalir juga menjadi penasehat spiritual Jokowi.