Suara.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menyebut sering dinyatakan oleh berbagai lembaga survei partainya tidak lolos ambang batas parlemen empat persen atau parliamentary threshold.
Namun, Yandri mengaku PAN sudah memperoleh suara enam sampai tujuh persen. Ia mengatakan prediksi lembaga survei tersebut tidak terbukti.
Lantas, ia meminta para lembaga survei itu untuk meminta maaf karena sudah berulang kali memprediksi kegagalan PAN di Pemilihan Legislatif (Pileg).
"Setiap pemilu dia terkecoh. Mungkin dia harus minta maaf kepada pan karena faktanya yang disampaikan berulang kali," ujar Yandri di Jalan Daksa, Jakarta Selatan, Kamis (18/4/2019).
Baca Juga: Karangan Bunga Ucapan Selamat Hiasi Kediaman Prabowo
Sependapat sengan Yandri, Sekjen PAN, Edy Soeparno mengatakan menghargai dan menggunakan berbagai hasil survei sebagai rujukan.
Ia menyebut survei adalah hasil kerja ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan namun beberapa kali meleset memprediksi perolehan suara PAN.
"Karena survei produk akademis, yang sistematika, yang bisa dipertanggungjawabkan. Tapi, kita lihat di masa lalu banyak survei yang meleset dan jauh sekali," kata Edy.
Meskipun menurut data internal PAN sudah melewati parliamentary thershold, Edy tak ingin jumawa. Ia menyebut masih menunggu hasil rekapitulasi suara resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Atas berbagai survei yang ada, untuk aman kita rujuk pada hasil akhir perhitungan yang nanti akan disampaikan KPU," pungkas Edy.
Baca Juga: PAN Klaim Dua Targetnya Dalam Pemilu 2019 Mendekati Kenyataan
Sebelumnya, lembaga survei Lingkar Survei Indonesia Denny JA memprediksi PAN berhasil melewati parliamentary thershold di Pemilu 2019 melalui hasil hitung cepatnya atau quick count. PAN memperoleh suara sebanyak 6,16 persen versi LSI Denny JA.