Najwa Shihab lalu menyinggung peristiwa pada 2014, saat paslon Prabowo-Hatta Rajasa sujud syukur mengklaim kemenangan, tetapi kemudian ternyata kalah. Menurut Poyuono, hal itu, dengan tegas ia katakan, tak akan terulang lagi.
"Karena?" tanya Njawa Shihab.
"Karena Prabowo yang menang," jawab Poyuono, yang lagi-lagi menuding lembaga survei quick count lembaga bayaran.
Untuk menghindari fitnah, Najwa Shihab langsung meminta klarifikasi dari Yunarto Wijaya.
Baca Juga: Real Count KPU Terkini: Jokowi 57,78 Persen - Prabowo 42,22 Persen
"Tidak sama sekali untuk quick count, dan itu bisa dipertanggungjawabkan secara legal dengan tempat-tempat media kita bekerja sama, dan saya bisa buktikan Anda fitnah. Anda fitnah," jelas Yunarto Wijaya, menunjuk Poyuono.
Rizal Mallarangeng pun menimpali, "Sebagai info, KPU mewajibkan para lembaga survei itu membuka metodologinya dan sumber pendanaannya, tapi kalau Anda buka ke Pak Poyuono pun, enggak ngerti juga dia metodologi kalau dipelajarin."
"Aduh, Mas. Statistik saya A, Mas. Ngawur sampeyan. Saya S1 S2 Statistik saya A. Belum tentu situ itu menang ilmu matematikanya sama saya," balas Poyuono degan penuh semangat.