Suara.com - Pemilu presiden dan wakil presiden serta pemilu legislatif, serentak digelar di Indonesia. Termasuk di propinsi Papua, yang juga melaksanakan pemilu serentak tersebut.
Yang berbeda, sebagian wilayah Papua menggunakan sistem noken dalam pemilu itu.
Ketua DPD PDI Perjuangan Papua, Willem Wandik mengatakan, pelaksanaan pilpres dan pileg di wilayah Kabupaten Puncak Papua berjalan aman dan damai.
Menurutnya, tidak ada keributan atau kericuhan di daerah yang dikategorikan rawan tersebut.
Baca Juga: Real Count KPU Jabar: Jokowi-Maruf 51,89 %, Prabowo-Sandiaga 48,11 %
"Pelaksanaan pilpres dan pileg di Kabupaten Puncak berjalan aman damai. Amanah KPU pelaksanaan dengan sisten noken," tegas Willem Wandik yang juga menjabat sebagai Bupati Papua dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/4/2019).
Willem menegaskan, dengan sistem noken, untuk pilpres di Kabupaten Puncak Papua, 100 persen dari 25 distrik suara diperuntukan bagi capres nomor urut 01, Jokowi - Maruf Amin.
Ia mengaku sebanyak 158.340 suara telah dibungkus dan dimasukan noken untuk capres Jokowi - Maruf Amin.
"100 persen suara dari 25 distrik atau 158.340 suara di Kabupaten Puncak untuk capres nomor urut 01 Jokowi Maruf Amin," ujarnya.
Ia menjelaskan, sistem noken tersebut adalah kesepakatan bersama masyarakat dengan kepala suku serta mendapatkan pengawalan ketat TNI dan Polri.
Baca Juga: Unggul Quick Count, Puluhan Relawan Jokowi - Ma'ruf di Bogor Cukur Gundul
Sebelumnya, sebanyak 12 kabupaten di Papua, dalam pemilu 17 April 2019 menggunakan sistem noken yaitu Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, Tolikara, Nduga, Mamberamo Tengah, Puncak, Puncak Jaya, Paniai, Deiyai, Dogiai, Yahukimo dan Kabupaten Intan Jaya.