Suara.com - Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais sempat menyebut akan mengerahkan massa jika terbukti ada kecurangan di Pemilu 2019. Terkait itu, pengurus Lembaga Hubungan dan Kerja sama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah Hery Sucipto menyebut isu tersebut hanya sebatas ucapan politikus.
"Saya menyakini itu hanya gertakan saja, saya tidak percaya hal itu dilakukan," kata Hery Sucipto kepada Suara.com ketika ditemui di Depok, Jawa Barat, Kamis (18/4/2019).
Menurut Hery, jika itu dilakukan Amien, selaku pendukung Prabowo - Sandiaga merupakan tindakan 'bunuh diri'.
Meski demikian, ia menganggap positif penyataan Amien Rais tersebut, khususnya pada penyelengaran Pemilu yang harus serius. Lalu juga pesan kepada aparat TNI dan Polri bahwa harus netral.
Baca Juga: Soal Allan Nairn, Amien Rais: Siapa Itu? Sok Tau soal Prabowo
"Hanya gertakan saja, hal itu pun pernah diutarakan pak Amien Rais ketika sedang jaya-jayanya tahun 1998 akan mengerahjan sejuta umat, tapi tidak jadi karena ada efek negatif," kata dia.
Sebelumnya, Komisioner KPU Wahyu Setiawan menyebut demokrasi adalah sistem yang beradab. Karena itu, seharusnya pihak yang menemukan adanya kecurangan di Pemilu 2019 mentaati prosedur hukum yang sudah diatur.
"Semua pihak mestinya menaati prosedur hukum yang diatur Perundangan," kata Wahyu di Kantor KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (1/3/2019) lalu.
Wahyu juga menyebut, pemilu adalah agenda dengan partisipasi yang luas. Maka ada sistem saling kontrol dalam pelaksanaannya, seperti Bawaslu dan saksi-saksi di tempat pemungutan suara (TPS).
Harus Ada Perbaikan di Pemilu 2024
Baca Juga: Di TPS Amien Rais, Surat Suara Prabowo Tercoblos Tanpa Tanda Tangan KPPS
Hery Sucipto berharap Pemilu 2024 yang akan berlangsung lima tahun lagi bisa lebih baik dari Pilpres 2019 ini. Sebab, jangka waktu tahapan pemilu dan sosialisasi cukup lama.
Menurutnya, meski efektif dalam segi anggaran negara untuk membiayai pesta demokrasi, namun Pemilu serentak 2019 rumit.
"Kedepan diperbaiki, pemilihan serentak rumit. Pemilu serentak harus ada evaluasi, saya setuju sistem serentak diperhatankan tapi ada pembahruan," kata Hery Sucipto.
Kontributor : Supriyadi