Suara.com - Pemungutan suara Pemilu 2019 telah dilaksanakan. Hasil penghitungan cepat atau quick count pun telah dan masih terus berjalan. Meski belum selesai, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) dan 02 Prabowo Subianto telah memperlihatkan sikapnya terhadap hasil quick count.
Menurut sejumlah lembaga survei, Rabu (17/4/2019) sore, paslon 01 Jokowi-Maruf Amin unggul di atas 50 persen, sementara perolehan suara paslon 02 Prabowo-Sandiaga Uno paling tinggi hanya mencapai sekitar 46 persen.
Sama-sama membuat pernyataan di hadapan publik, Jokowi dan Prabowo ternyata memiliki gaya yang berbeda dalam menyikapi hasil tersebut.
Prabowo klaim kemenangan
Baca Juga: Prabowo Usir Sandiaga Semalam karena Tak Setuju Deklarasi Menang 62 Persen?
Meski angka perolehan suara sementara menunjukkan dirinya kalah, Prabowo tak ragu mengklaim kemenangannya. Ia menyatakan telah berhasil mengungguli paslon 01 menurut penghitungan exit poll maupun quick count.
"Hasil exit poll kita di lima ribu TPS kita menang dan hasil quick count kita menang 52,2 persen," kata Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2019).
Prabowo juga menilai, banyak terjadi kecurangan dalam Pilpres 2019.
"Banyak surat suara yang tidak sampai, banyak TPS buka pukul 11.00 WIB, banyak pendukung kita tidak dapat undangan dan sebagainya. Belum lagi yang ditemukan surat suara dicoblos 01," katanya.
Tak hanya itu, ia pun menuding lembaga survei sengaja menggiring opini masyarakat agar memercayai bahwa kubunya telah kalah. Prabowo bahkan dengan sangat yakin telah mengklaim dirinya akan segera menjadi Presiden Indonesia.
Baca Juga: Ancaman Rusuh hingga Kaum Konservatif, Sorotan Media Asing usai Quick Count
"Saya akan menjadi presiden seluruh rakyat Indonesia. Kita akan membangun Indonesia yang menang, adil makmur, damai, yang disegani oleh seluruh dunia. Yang tidak akan ada orang lapar lagi, yang nantinya rakyatnya bisa," sambung Prabowo, yang kemudian mengunmandangkan takbir dan dilanjutkan dengan sujud syukur.