Suara.com - Proses pencoblosan Pemilu 2019 di tempat pemungutan suara (TPS) 66 susulan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II Abepura, Kota Jayapura, Papua molor. Hal ini dikarenakan kunci segel salah satu logistik pemilu kotak suara untuk DPD RI hilang.
"Setelah anggota saya menerima logistik pemilu rupanya salah satu kotak suara yakni DPD RI kunci segelnya tidak ada," kata Ketua KPPS TPS 66 Irianto Limbong di Lapas Klas II Abepura, Kamis (17/4/2019).
Irianto menerangkan, petugas yang mengantar logistik berjanji untuk mengantar kuncinya namun tidak diantar.
"Setelah kami koordinasi katanya nanti di antar oleh orang mengantar tetapi tidak di antar, akhirnya kami buka," katanya.
Baca Juga: Pemilu 2019 Lancar Bakal Membuat Pergerakan Rupiah Terus Menguat
Ia menerangkan, sebelum buka paksa logistik pemilu yang tidak ada kuncinya dengan gunting, Irianto dan sejumlah saksi yang hadir lebih dulu berkoordinasi. Setelah sepakati bersama oleh para saksi dan anggota kemudian memdapat persetujuan dari panwas kotak tersebut kemudian dibuka.
Sesuai petunjuk pencoblosan kata dia, dimulai pukul 07.00 WIT. Namun karena TPS khusus tersebut maka baru akan dimulai pada pukul 09.00 WIT.
Pembukaan masing-masing kamar para tahanan dan napi baru dilakukan pada pukul 09.00 WIT karena TPS baru dibuka pada pukul 09.00 WIT.
"Kami sudah koordinasikan mengenai waktu pelaksanaan dengan KPU Kota Jayapura," katanya.
Akibat hilangnya kunci tersebut, mengakibatkan proses pencoblosan molor hingga pukul 10.31 WIT barulah dimulai. (Antara)
Baca Juga: Kurang Tidur Siapkan TPS Pemilu 2019, Ketua KPPS di Bogor Meninggal Dunia