Kampanye Akbar Jokowi dan Prabowo Ternyata Tak Pengaruhi Perolehan Suara

Kamis, 18 April 2019 | 08:43 WIB
Kampanye Akbar Jokowi dan Prabowo Ternyata Tak Pengaruhi Perolehan Suara
Kampanye Jokowi - Maruf Amin di GBK. (Suara.com/Arif)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kampanye akbar yang digelar sepekan terakhir oleh Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi - Maruf Amin dan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno tak pengaruhi perolehan suara. Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyebut kampanye akbar itu tak memengaruhi preferensi pemilih.

Kampanye akbar tersebut pun terbukti tidak mampu memancing atau menjaring swing voter atau undecided voter untuk memilih salah satu pasangan calon. Jadi, kampanye akbar yang digelar dengan mengerahkan massa begitu banyak itu, lanjutnya, hanya berfungsi sebagai penguatan pendukung.

“Saat-saat terakhir menjadi titik krusial dalam menentukan hasil akhir pemilu. Dari kedua kubu, semua show off force di GBK Jakarta, baik 01 maupun 02, akan tetapi show tersebut hanya berfungsi menguatkan iman politik masing-masing pendukung,” kata peneliti senior Indikator Politik Indonesia Rizka Halida di Jakarta, Rabu (18/4/2019) malam.

“Fungsinya lebih banyak untuk menguatkan yang sudah punya pilihan,” lanjutnya.

Baca Juga: Wali Kota Depok: Pemilu Serentak 2019 Banyak Kekurangan, Emak-emak Bingung

Selain itu, dukungan tokoh agama di saat-saat akhir juga, kata dia, hanya memperkuat pilihan di basis para pendukungnya saja. Sementara itu, associate researcher Indikator Politik Indonesia Ahmad Khoirul Umam menambahkan partisipasi politik masyarakat pada hari H sebagaimana survei yang dilakukan paralel dengan hitung cepat lembaga tersebut.

“Ada beda angka yang sebetulnya sudah diprediksi sebelumnya karena bias partisipasi masyarakat,” katanya.

Partisipasi masyarakat untuk memilih disebutnya sangat tergantung pada kekuatan mesin partai dan tim kampanye untuk sejauh mana mereka mendorong dan memobilisasi masyarakat dan swing voter untuk memilih.

“Karena penentu sesungguhnya adalah jumlah suara yang masuk di coblosan itu. Tapi, secara umum hasil tidak banyak berbeda dengan survei tapi di saat akhir ada bias partisipasi pemilih,” katanya.

Sampai dengan pukul 18.30 WIB, jumlah data suara yang masuk dalam hitung cepat Indikator Politik Indonesia sudah mencapai 85,35 persen.

Baca Juga: Pasca Pemilu, IHSG Bakal Alami Koreksi Minor

Dengan margin of error (plus minus) 0,65 persen, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin meraih 54 persen sementara Prabowo-Sandi 46 persen. Indikator juga mencatat tingkat partisipasi pemilih dalam Pilpres 2019 mencapai 83,91 persen. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI