Kisah Suku Badui, Turun Gunung Pagi Buta karena Anti Golput

Kamis, 18 April 2019 | 08:16 WIB
Kisah Suku Badui, Turun Gunung Pagi Buta karena Anti Golput
Masyarakat Suku Badui. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat Suku Badui ikut mencoblos di Pemilu 2019, Rabu (17/4/2019). Mereka turun gunung pagi hari sekali untuk ke TPS.

Suku Badui salah satu komunitas di masyarakat Indonesia yang masih hidup tradisional dan pegang adat istiadat. Suku Badui yang mencoblos tinggal di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Mereka meninggalkan ladang-ladang yang tersebar di Gunungkencana, Cileles, Cirinten, Sobang, Muncang dan Bojongmanik. Mereka di kegelapan pagi hari berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) untuk mensukseskan pemilihan umum (Pemilu) yang dilakukan serentak 17 April 2019.

"Kita dan teman-teman merasa senang dapat menggunakan hak pilih pada pesta demokrasi lima tahunan itu," kata Asmari (50), seorang warga Badui usai mencoblos di TPS 27 Kampung Kadu Ketug Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak.

Baca Juga: Sebanyak 22 Tahanan KPK Golput di Pemilu 2019

Masyarakat Badui yang tinggal di kawasan Pegunungan Kendeng sejak pagi sudah memadati TPS terdekat untuk mensukseskan pelaksanaan pemilu 2019. Apalagi, cuaca relatif normal sehingga lokasi TPS dipadati warga Badui terdiri dari laki-laki dan perempuan.

Suasana TPS semakin ramai dan warga Badui mengantre sambil menunggu giliran dipanggil petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk menggunakan hak politiknya. Sedangkan, warga Badui lainnya terpaksa menunggu sambil duduk-duduk di balai rumah warga yang lokasinya berdekatan dengan TPS.

"Kami tidak begitu kesulitan untuk mencoblos surat suara memilih pasangan presiden, legislatif tingkat DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten serta Dewan Perwakilan Daerah (DPD)," kata Asmari.

Sarinah (45) seorang warga Badui mengatakan dirinya sebagai perempuan tentu ingin berpartisipasi untuk menggunakan hak suara pemilu 2019 dan tidak golput.

Dia rela meninggalkan pekerjaan di ladang huma demi mensukseskan pesta demokrasi itu. "Kami sangat senang dan bahagia dapat mendatangi TPS 01 dan mencoblos pilihan sesuai hati nurani," katanya.

Baca Juga: Dua Kali Pemilu Golput, Raffi Ahmad Akhirnya Nyoblos karena Ini

Sunayah (35), seorang perempuan Badui saat mendatangi TPS 01 Kampung Kadu Ketug Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak mengatakan, dirinya datang dan memadati TPS setempat sejak pagi buta, ketika petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) belum berdatangan ke TPS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI