FPI Bawa Garuda Merah ke TPS, Polisi: Kalian Mau Buat Onar?

Rabu, 17 April 2019 | 16:11 WIB
FPI Bawa Garuda Merah ke TPS, Polisi: Kalian Mau Buat Onar?
Sempat terjadi cekcok di Tempat Pemungutan Suara 75 dan TPS 84 di Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (17/4/2019). [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sempat terjadi cekcok di Tempat Pemungutan Suara 75 dan TPS 84 di Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (17/4/2019). Kericuhan tersebut sempat terekam video yang beredar di media sosial berdurasi 1 menit 37 detik.

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren Ajun Komisaris Rensa Aktadivia membenarkan adanya adu mulut tersebut. Hal itu lantaran ada massa beratribut FPI yang mendatangi TPS.

Rensa mengatakan, insiden tersebut terjadi karena adanya sekelompok orang datang ke TPS menggunakan atribut pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.

"Jadi ada tujuh orang menggunakan atribut 02 yakni pin garuda merah. Lalu, diminta keluar oleh pihak kubu 01, karena sebelumnya ada perjanjian tidak boleh membawa atribut masing-masing calon," ujar Rensa.

Baca Juga: Jokowi Siap Deklarasi Kemenangan di Djakarta Theater?

"Akhirnya cekcok dan massa itu diminta untuk keluar," tambahnya.

Rensa menyebut, dua dari tujuh orang tersebut merupakan anak di bawah umur, lantaran tak memiliki kartu tanda penduduk (KTP). Mereka yang mengenakan seragam FPI tersebut tak tinggal di daerah Apartemen Mediterania.

"Dari dua orang itu anak di bawah umur. Tujuh orang itu warga sekitar, tinggalnya di belakang apartemen," ungkap Rensa.

Dalam video yang itu terlihat Kepala Bagian Pembinaan Operasional Direktorat Reserse Kriminal Umum AKBP Ahmad Fanani tengah menegur tujuh orang tersebut. Pin garuda merah yang terpasang di dada pendukung Prabowo – Sandiaga itu dicopot Fanani.

"Kita manusia biasa, kita manusia beragama ini," kata Fanani.

Baca Juga: Mengapa Maia Estianty Pilih Nyoblos Siang Hari?

Kemudian salah satu polisi lain menimpali, "Ini komandannya. Kamu yang tadi salaman-salaman semua," ujar polisi itu ke seorang pria baju hitam dan bertopi.

Polisi lainnya juga meminta ketujuh orang itu untuk tidak berbuat aneh-aneh. "Lu mau bikin onar atau apa. Enggak usah aneh-aneh lah," ucapnya.

Selanjutnya, Fanani meminta ketujuh orang itu untuk memperlihatkan KTP. Hanya lima orang yang bisa memperlihatkan kartu itu.

Kemudian ketujuh orang itu dibawa polisi. Mereka semua dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI