“Kadang kawan KPU bandel juga. Udah kita perintahkan, enggak dijalankan. Misal soal petugas sortir lipat, kan 300 orang, kita minta ditambah 2 kali lipat enggak dijalankan juga. Dari awal sudah kita ingatkan, petugas itu kurang,” paparnya.
Disamping itu, KPU dinilai seringkali mendadak dalam mengambil keputusan. Misalnya soal penambahan DPTb.
“Misalnya soal DPTB, itu mepet baru diputuskan. Ketika mereka telah mengumumkan itu maka telat juga pencetakan (surat suara) DPTb-nya," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Bekasi, Nurul Sumarheni tidak membantah distribusi logistik masih bermasalah. Ia juga tidak menampik karena masalah tersebut rekomendasi Bawaslu bisa dijalankan. Kendati begitu, dia mengakui situasi pencoblosan hari ini mulai kondusif.
Baca Juga: CEK FAKTA: Petir Menggelegar karena Presiden Jokowi Masuk ke Kakbah?
“Sudah (kondusif), walaupun banyak masalah juga di lapangan. Iya, bisa seperti itu (pemilu susulan jika direkomendasikan),” ujar Nurul.
Terpisah, Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, kekurangan logistik di lapangan mesti menjadi evaluasi bersama untuk kedepannya. Namun, lanjutnya, bila masih bisa dicari solusinya, seperti pemilih pindah ke TPS dari TPS kekurangan surat suara, maka hal tersebut harus disegerakan.
"Kalo ada kekurangan, itu harus jadi evaluasi kedepan. Mungkin ada TPS yang kekurangan surat suara dapat di switch dengan TPS lain yang kelebihan," katanya.
Kendati begitu, dia meyakini proses pemilu di kotanya akan berjalan tertib dan aman. "Pihak keamanan dan Pemerintah daerah juga menjamin warga masyarakat untuk menentukan pilihan sesuai hati nurani masing-masing," tandasnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Pemilih Lansia Dibolehkan Bawa Contekan Saat Mencoblos?