Suara.com - Warga Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, berharap pada Presiden Indonesia berikutnya bisa menjaga amanah rakyat. Salah satu keinginan mereka adalah, tidak direlokasi ke tempat lain.
Koordinator Wilayah Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Dharma Diani mengatakan mayoritas warga berharap pemerintahan selanjutnya bisa mendengarkan aspirasi mereka. Mereka menginginkan tata kelola kampung yang baik bukan dengan penggusuran.
"Kami jujur sangat ingin perubahan, karena kami sudah melewati dengan presiden dan gubernur sebelumnya, jadi warganya sudah paham ternyata kami tidak dihargai, janji-janji yang mereka buat ternyata dilanggar, mayoritas di sini pengin ada perubahan," kata Dhama Diani kepada Suara.com, Selasa (16/4/2019).
Menurut Dharma, warga Kampung Akuarium sudah menduduki tanah di pinggir Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara ini sejak puluhan tahun. Mayoritas dari mereka menggantungkan hidup dengan bekerja sebagai nelayan dan kuli panggul di pelabuhan.
Baca Juga: Ratusan Tabloid Berisi Foto dan Visi Misi Capres Cawapres Beredar di Madiun
"Kami pengin tetap di sini terus, saya 42 tahun lahir di sini, dari tahun 1976 saya udah disini masa disuruh pindah, mama saya dari nikah 1970, jadi sejarah banget, tidak pengen direlokasi," jelasnya.
Untuk diketahui, Kampung Akuarium digusur pada 2016 masa pemerintahan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan alasan revitalisasi dan menduduki tanah negara.
Sebagian dari mereka menerima direlokasi ke rumah susun Marunda, Tanjung Priok dan Cakung Barat di Jakarta Timur. Namun 103 Kepala Keluarga masih bertahan di lokasi ini dengan tenda seadanya sebelum dibangun shelter rumah triplek oleh Gubernur Anies Baswedan pada Februari 2018 lalu.