Suara.com - Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo Subianto - Sandiaga Uno membantah ada rapat tim BPN Prabowo - Sandiaga yang berisi rencana penangkapan terhadap lawan politik Prabowo. BPN mengklaim isi rapat itu hanya untuk pemenangan saja.
Sebelumnya tudingan itu disampaikan Jurnalis investigasi asal Amerika Serikat, Alan Nairn dalam tulisan mengenai Prabowo Subianto dalam blog pribadinya. Pada tulisannya, Alan menyebut Prabowo sudah melakukan rapat strategis Prabowo tentang rencana penangkapan massal lawan-lawan politik.
"Kita konsentrasi kemenangan. Mana ada rapat gituan. Kita ada rapat pemenangan. Intinya gitu," ujar Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ferry Mursyidan Baldan di Gedung HDI HIVE, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).
Mengenai dugaan yang disebut Alan Nairn, Ferry mengaku tidak ingin melaporkan ke Polisi jurnalis yang pernah memenangkan Memorial Prize Pertama Robert F. Kennedy karena liputannya di Timor Timur itu. Ia mengaku tidak ingin mencari persoalan lain karena melaporkan Alan.
Baca Juga: Allan Nairn Bongkar Rapat Prabowo Akan Lakukan Penangkapan Massal
"Alah ngapain cari soal? Kalau mentalnya dah begitu ngapain kita laporin?" kata Ferry.
Allan Nairn menyampaikan laporannya soal strategi Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto jika terpilih di Pemilihan Presiden 2019. Dari hasil laporan yang diterimanya, Prabowo memiliki sejumlah strategi soal menumpaskan radikalisme di Indonesia.
Hal itu disampaikan Allan melalui akun Twitternya @AllanNairn14 pada Senin (15/4/2019). Di awal tulisannya, Allan disebutnya sedang membuat rencana untuk melakukan penangkapan massal terhadap lawan politik dan sekutunya.
"Prabowo Subianto, seorang pensiunan jenderal yang sekarang mencari kepresidenan Indonesia, telah membuat rencana untuk melakukan penangkapan massal terhadap lawan politik dan sekutunya saat ini," tulis Allan.
Tulisannya itu diunggah ke dalam akun blognya allannairn.org dan disertai empat lembar dokumen yang dia klaim sebagai notulensi rapat yang digelar Prabowo di kediamannya pada 21 Desember 2018.
Baca Juga: JK: Strategi Pajak Ala Prabowo - Sandi Bakal Kurangi Penerimaan
Rapat itu digelar usai Prabowo bertemu dengan SBY di kediamannya, Jalan Mega Kuningan Timur, Jakarta Selatan. Dalam laporan itu disebutkan hanya orang-orang yang berada di lingkaran 'satu' Prabowo yang dapat hadir dalam rapat itu.