Dari Ajakan Ngopi Bareng, Begini Modus Pelaku Serangan Fajar di Jakarta

Senin, 15 April 2019 | 15:44 WIB
Dari Ajakan Ngopi Bareng, Begini Modus Pelaku Serangan Fajar di Jakarta
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan fajar menjadi istilah yang kerap muncul jelang hari pemungutan suara dalam pemilihan umum (Pemilu) di Indonesia. Tak sedikit warga yang akhirnya tergoda dengan pemberian para calon wakil rakyat yang melakukan serangan fajar.

Salah satu warga Tambora, Jakarta Barat, Achyat (43) menceritakan bagaimana para pemberi serangan fajar itu beraksi mengiming-imingi pemilih dengan amplop dan sembako di detik-detik tahap pencoblosan.

Menurut pria yang sudah mengikuti pemilu presiden sebanyak enam kali itu, para pemberi serangan fajar biasanya mulai terlihat 24 jam sebelum waktu pencoblosan. Achyat mengatakan, mereka biasa menggunakan pakaian seperti orang biasa pada umumnya, tidak menggunakan atribut partai tertentu.

Achyat, warga Tambora, Jakarta Barat. (Suara.com/Stephanus Aranditio)
Achyat, warga Tambora, Jakarta Barat. (Suara.com/Stephanus Aranditio)

"Biasanya besok, tapi kalau yang di daerah dalam ini enggak, biasanya yang di pinggir kali yang didatangi," kata Achyat kepada Suara.com, Senin (15/4/2019).

Baca Juga: Kisah Pramugari Tumpahkan Minuman ke Bosnya Jadi Viral di Medsos

Achyat yang juga bertugas sebagai Pengaman Langsung (Pamsung) Pemilu 2019 itu menjabarkan, biasanya para pemberi serangan fajar itu tidak langsung menyodorkan amplop, tetapi menggunakan modus ngopi bareng.

"Biasa sore tuh, lagi ngumpul tiba-tiba dia dateng terus ngobrol dibeliin kopi, dan ya gitu, tahu sendirilah," jelasnya.

Sementara itu, Lurah Tambora, Dwi Kurniasi mengatakan tidak ada imbauan khusus terkait serangan fajar, hal itu dikembalikan ke pribadi warga sendiri untuk menerima atau menolak.

"Ya terserah warganya, mau menerima atau tidak, itu urusan dia yang pasti tetap mencoblos sesuai hati nurani," kata Dwi kepada Suara.com di Kantor Lurah Tambora.

Dwi menjelaskan, di wilayahnya terdapat 40 TPS yang akan melayani hak pilih dari 3998 pemilih berdasarkan daftar pemilih tetap hasil perbaikan ketiga.

Baca Juga: Belum Dua Hari Diunggah, Sexy Killer Ditonton 1,5 Juta Pengunjung

Sehingga total kotak suara yang didistribusikan hari ini adalah 160 kotak suara yang terdiri dari kotak suara Pilpres, DPR RI, DPD RI, dan DPRD Provinsi DKI Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI