Suara.com - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) membantah bahwa industri di Indonesia sedang menghadapi kemunduran atau deindustriliasasi. Menurut JK, industri terus bertumbuh.
Bahkan pertumbuhan di sektor industri, kata dia, bisa mencapai 5 persen per tahun.
"Sudah dijelaskan bahwa tidak benar terjadi deindustrialisasi, sebab pertumbuhan indutri kita juga 5 persen per tahun, tidak ada yang berkurang," kata Jusuf Kalla saat membuka Indonesia Industrial Summit 2019 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Senin (15/4/2019).
JK yang juga Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengungkapkan, sektor industri juga berkontrubusi pada Produk Domestik Bruto (PDB). Ia menyebut, pada periode 2014-2017 kontribusi sektor industri pada PDB bisa lebih dari 20 persen.
Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo Sebut Indonesia Alami Deindustrialisasi, Benarkah?
"Industri tetap jadi sektor yang tertinggi dalam PDB kita. Yang pada tahun 2014-2017 pertumbuhannya 21,3 persen. Artinya, industri tetap yang tertinggi, sektor tertinggi dalam pendapatan nasional," jelas dia.
Kendati demikian, Ketua Umum PMI ini tak menampik bahwa sektor industri sempat turun. Akan tetapi, penurunan itu terjadi pada saat harga komoditas yang juga sedang mengalami penurunan.
"Beberapa waktu lalu ada penurunan krisis 2008-2009 mungkin. Setelah itu ada perkembangan yang baik," kata JK.
Indonesia mengalami deindustrialisasi sebelumnya dilontarkan oleh Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat debat pilpres di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019) malam.
Dalam penyampaian visi dan misinya, Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia mengalami deindsutrialisasi.
Baca Juga: Indonesia Alami Deindustrialisasi dalam 10 Tahun
“Indonesia mengalami deindustrialisasi. Indonesia tidak bisa produksi apa-apa hanya meniru dan tidak punya strategi pembangunan,” ujar Prabowo.