Suara.com - Serangan udara menewaskan wakil pemimpin kelompok ISIS dan sejumlah militan lainnya di wilayah semi-otonomi Puntland, Somalia, ungkap pejabat keamanan setempat, Minggu (14/4/2019).
Saksi mata menceritakan, sebuah kendaraan yang berada tiga kilometer di luar desa Xiriiro di bukit Qandala dihantam rudal pada pukul 10.00GMT (17.00 WIB), Minggu.
"Serangan udara hari ini menewaskan wakil pimpinan ISIS, Abdihakim Dhuqub," kata Menteri Keamanan Puntland, Abdisamad Mohamed Galan kepada Reuters yang dilansir Antara, Senin (15/4/2019).
Menurut PBB, Dhuqub membantu mendirikan jaringan pertama al-Ittihad al-Islamiya (AIAI), pendahulu ideologi Ash-Shabaab, kelompok militan yang memerangi pemerintah nasional Somalia selama satu dasawarsa. Ia kemudian membelot ke ISIS.
Baca Juga: Rusia Tuding AS Latih Eks Militan ISIS untuk Kacaukan Suriah
Somalia terpecah oleh perang saudara dan kelompok fanatik -- meskipun lebih banyak di selatan dar pada di utara tempat Puntland berada-- sejak 1991 saat panglima perang klan melengserkan seorang diktator.
"Sejumlah rudal menghantam mobil Suzuki. Kemudian helikopter mengepung dari atas lokasi kejadian," kata warga Xiriiro, Mohamed Iid kepada Reuters. "Itu serangan udara yang membisingkan telinga. Kami mendekati lokasi setelah helikopter tersebut pergi. Mobil tersebut benar-benar meleleh."
Matt Bryden - kepala think tank Sahan Research yang bermarkas di Nairobi, meremehkan urgensi pembunuhan oleh ISIS. Ia berpendapat bahwa ISIS hanya memiliki kekuatan yang relatif kecil dengan 150-200 tentara.
"Jika Anda memperhitungkan bahwa mereka tidak pernah melakukan serangan teror besar dalam beberapa tahun operasi, Anda pada dasarnya memilik geng yang terjebak di gurun pasir".
"Hanya karena mereka disebut ISIS, itu tidak menjadikan mereka ancaman eksistensial," kata dia kepada Reuters melalui percakapan telepon.