'Panitia Cuma Leyeh-leyeh', Curhat WNI di Hongkong Merasa Dihalangi Nyoblos

Senin, 15 April 2019 | 10:00 WIB
'Panitia Cuma Leyeh-leyeh', Curhat WNI di Hongkong Merasa Dihalangi Nyoblos
WNI di Hongkong mengantre di TPSLN. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah warganet melaporkan adanya dugaan kendala dalam pemungutan suara Pemilu dan Pilpres 2019 yang dihadapi warga negara Indonesia (WNI) di Hongkong.

Melalui jejaring sosial Twitter, mereka mengunggah rekaman video yang memperlihatkan sejumlah wanita diduga tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hongkong merasa dihalangi untuk mencoblos.

Salah satunya video yang diunggah oleh akun milik @bangzul_1988. Diperlihatkan rekaman video beberapa wanita marah-marah karena diduga dihalangi untuk mencoblos.

Berdasarkan informasi yang dituliskan akun tersebut, peristiwa itu terjadi di Hongkong. Disebutkan, di dua lokasi yakni Wancahi dan Yuen Long, WNI yang tergabung dalam komunitas Buruh Migran Indonesia (BMI) dihalangi untuk mencoblos.

"Di Wancahi dan Yuen Long Hongkong, masyarakat Indonesia yang tergabung dalam komunitas BMI (Buruh Migran Indonesia) mayoritas dari mereka adalah pendukung #01 dihalang-halangi untuk mencoblos. MEREKA TIDAK MAU GOLPUT, TAPI MEREKA DIGOLPUTKAN. Woi TKN kemana??" cuit akun @bangzul_1988 seperti dikutip SUARA.com, Senin (15/4/2019).

Dalam video tersebut, terlihat seorang wanita bertopi merah ngamuk. Dia merasa banyak orang yang hendak mencoblos, mengantre di luar tapi tidak disuruh masuk. Padahal, kursi di dalam gedung TPSLN (Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri--RED) banyak yang kosong. Berulang kali, dia berteriak bahwa banyak TPS yang kosong.

"Itu kursi banyak yang kosong, itu kenapa nggak disuruh masuk. Kasihan mereka-mereka yang kehujanan. TPS juga banyak yang kosong!" ujar seorang wanita yang mengenakan topi merah, mengamuk.

Kemudian, si perekam video mewawancarai seorang WNI lainnya yang baru saja mencoblos dari dalam gedung lokasi TPSLN. Dia mengamini banyak kursi yang kosong di dalam gedung tersebut.

"Saya teriak-teriak. Saya dari dalam. Di dalam, banyak (kursi) yang kosong. Harus cepat," tutur seorang wanita berjilbab putih sambil menunjukkan tinta di jari kelingkingnya, sebagai tanda sudah menggunakan hak suara.

Curhat lain WNI di Hongkong diunggah dalam bentuk video di akun Instagram @ke.van_. Di pemlik akun mengunggah para TKI yang dihalangi hak suaranya untuk bersuara. Tanpa memandang kubu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI