Akun Twitter Said Didu Diretas, PSI: Playing Victim?

Senin, 15 April 2019 | 09:42 WIB
Akun Twitter Said Didu Diretas, PSI: Playing Victim?
Muhammad Said Didu. [Twitter/@saididu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli menduga ada motif playing victim atau menempatkan diri sebagai korban di balik pernyataan mantan Menteri BUMN Said Didu yang menyebut akun Twitternya telah diretas.

Romli beralasan, meskipun sudah dirugikan Said Didu belum melaporkannya ke pihak kepolisian.

Said Didu sempat menggelar konferensi pers untuk menjelaskan soal akun Twitternya yang telah diretas pihak tidak bertanggung jawab. Namun, Said Didu belum membuat laporan ke polisi karena berkaca dari kasus serupa, yang menurutnya tidak pernah menemukan solusi.

"Aneh juga, akunnya diretas, nyebarin aib tapi tidak mau lapor polisi, playing victim?," cuit Guntur melalui akun Twitter pribadinya @GunRomli pada Senin (15/4/2019).

Baca Juga: Said Didu Sebut Akun Twitternya Diretas dan Diretweet oleh Orang-orang 01

Sebelumnya, Said Didu mengungkapkan akun Twitter miliknya @saiddidu telah diretas.

Ia mengatakan, cuitan akun Twitter @saiddidu yang berisi mendiskreditkan Ustaz Abdul Somad (UAS) itu telah diretas oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Ia menuturkan akun Twitter-nya itu diretas usai dirinya menonton debat pilpres pamungkas pada Sabtu (13/4) kemarin. Menurut Said, cuitan tersebut tersebut muncul sekitar Pukul 23.00 WIB.

"Mulai membikin mention, tujuh mention yang semua adalah menjelek-jelekan Ustaz Abdul Somad," tutur Said saat menggelar jumpa pers di bilangan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (14/4/2019).

Namun meskipun akun Twitter pribadinya sudah diretas, Said Didu masih enggan melaporkannya kepada pihak kepolisian karena berkaca dari kasus yang sama.

Baca Juga: Klaim Diretas Habis Nonton Debat, Said Didu: Semua Cuitan Jelek-Jelekan UAS

Menurutnya, kasus peretasan akun media sosial yang diurus kepolisian tidak pernah mendapatkan solusi. Yang ada hanya identitas pribadi pelapor diminta seluruhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI