Suara.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menyebutkan data kejanggalan terkait data pemilih tetap (DPT) yang bermasalah.
Diketahui Tim BPN Prabowo - Sandi telah mengajukan 17,5 juta DPT bermasalah kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hal tersebut disampaikan Jubir BPN Prabowo - Sandiaga, Riza Patria di Media Center Prabowo - Sandi Jakarta Selatan, Minggu (14/4/2019).
Pelaporan kejanggalan dilakukan dari temuan tiga tanggal kelahiran yang dinilai janggal meliputi 1 Januari, 1 Juli dan 31 Desember sebanyak masing-masing 520 ribu orang.
Baca Juga: Cegah Rusuh Pilpres 2019, Amien Rais Cs Minta KPU Bereskan DPT Bermasalah
Menurutnya, data tersebut tidak wajar mengingat jumlah tersebut sangat tinggi dan dalam jumlah yang sama serta memiliki kode wilayah tidak terdaftar.
"Kami menyampaikan data ganda dan data lain terkait 01,07 dan 31 Desember tiga berkode khusus itu jumlahnya banyak dalam setiap TPS," ujarnya.
Menurutnya dengan temuan DPT bermasalah, KPU mengakui dan telah merespon baik. Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, KPU sudah melakukan perbaikan.
"Data yang disampaikan ke KPU untuk diperbaiki sebesar 944.194 dari data itu ada 470.331 yang dicoret itu untuk yang ganda atau sudah meninggal dan lain-lain," tambahnya.
Riza menambahkan dengan temuan DPT bermasalah tersebut Bawaslu juga merespon dengan menemukan data sebanyak 449.162 DPT bermasalah untuk dicoret atau diperbaiki.
Baca Juga: 17,5 Juta DPT Bermasalah Aduan BPN, KPU: Pekan Ini Rampung
Riza menuturkan di masa tenang pemilu 2019 yang tersisa, pihaknya bersama Tim Pemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin beserta KPU dan Bawaslu terus melakukan perbaikan dan apabila ada temuan yang sama.
"Dalam waktu yang tersisa kami sepakati dengan KPU dan Bawaslu kalau ada kekeliruan atau kesalahan data dan sebagainya KPU akan menerima dan bersama-sama akan diperbaiki sampai hari pemungutan suara," ujarnya.