Melihat kondisi itu, Jokowi menuturkan, pasar kereta api di dunia masih luas dan teknologi maju di bidang ini sudah pula Indonesia kuasai. Oleh karena itu, pemerintah mendukung perluasan pabrik INKA di Banyuwangi, Jawa Timur senilai Rp 1,63 triliun.
Jokowi menulis, perluasan pabrik itu, tenaga kerja lokal di INKA yang kini 3.000 orang dapat ditingkatkan menjadi 8.000 orang.
Unggahan Jokowi tersebut mendapatkan tanda like 414.289 hingga artikel ini dibuat. Selain itu mendapatkan13.489 komentar.
Kirim 15 Kereta ke Bangladesh
Baca Juga: CEK FAKTA: Sandi Sebut Rahman Pemuda Milenial Sukses Asal Sidrap, Benarkah?
Sebelumnya, PT Industri Kereta Api (Inka) mengirim kereta tipe 'Broad Gauge' (BG) ke Bangladesh melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada hari ini.
"Ini pengiriman 'Batch-1' dengan jumlah total 15 kereta," ujar Direktur Utama PT Inka, Budi Noviantoro di sela pengiriman kereta di Surabaya.
Secara keseluruhan, PT Inka memproduksi 250 kereta ke Bangladesh Railway, yang rinciannya sebanyak 50 kereta tipe BG dan 200 kereta tipe 'Meter Gauge' (MG).
Perbedaan kereta antara tipe BG dan MG terletak pada lebar track , yaitu tipe BG dengan lebar 1.676 mm, sedangkan tipe MG selebar 1.000 mm.
Masing-masing tipe, kata dia, akan dirangkai beberapa jenis kereta, baik menggunakan AC maupun non-AC, WJC (kereta tidur AC), WJCC (kereta penumpang AC), WEC (kereta penumpang non-AC), WPC (kereta pembangkit) dan WECDR (kereta makan).
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Harta WNI Lebih Banyak di Luar daripada di Dalam Negeri
Kapasitas kereta tipe BG memiliki tempat duduk 90 kursi, baik jenis WJCC (AC) maupun WEC (non-AC), kemudian tipe MG mempunyai 55 kursi untuk jenis WJCC (AC) dan 60 kursi jenis WEC (non AC).