Bantah Ma'ruf, Sandiaga: Indonesia Ranking 4 Importir Produk Halal

Sabtu, 13 April 2019 | 21:42 WIB
Bantah Ma'ruf, Sandiaga: Indonesia Ranking 4 Importir Produk Halal
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengikuti debat Capres-Cawapres putaran ke-5 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4). Debat terakhir sebelum pemungutan suara pilpres 17 April 2019 mendatang membahas tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan dan industri. [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika Capres dan Cawapres nomor urut 1 Jokowi – Maruf Amin memamerkan keberhasilan mengenai keuangan dan ekonomi syariah, Cawapres nomor undian 2 Sandiaga Uno justru memberikan data penyanggah.

Hal tersebut terjadi saat kedua pasangan peserta Pilpres 2019 diberikan pertanyaan oleh moderator mengenai, ”Strategi dan kebijakan konkret apa yang bakal dilakukan untuk merealisasikan potensi ekonomi serta keuangan syariah, dan menempatkan Indonesia jadi pemain utama ekonomi syariah global?”

Pertanyaan itu dilontarkan dalam debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019) malam.

Cawapres nomor undi 1 Maruf Amin mendapat giliran pertama menjawab pertanyaan moderator tersebut.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Harta WNI Lebih Banyak di Luar daripada di Dalam Negeri

”Untuk mengembangkan itu, kami akan membentuk Komite Nasional Keuangan Syariah, yang diketuai presiden sendiri. Ini untuk mengembangkan ekonomi dan menjadikan Indonesia sentral keuangan Islam di dunia,” kata Maruf Amin.

Ia menjelaskan, para pelaku usaha halal di berbagai bidang juga bakal dikuatkan agar bisa memperluas pasar hingga tingkat global.

”Kami ingin mendorong industri halal akan distimulasikan untuk dalam dan luar negeri. Sekarang lebih beruntung, karena standar halal kita jadi standar dunia, sudah jadi acuan,” kata Maruf.

Sementara Capres nomor urut 1 Jokowi menuturkan, Indonesia kekinian sudah diakui sebagai kekuatan besar ekonomi serta keuangan syariah di dunia.

”Kita punya kekuatan besar dalam keuangan syariah, dan ekonomi syariah. Kita dinobatkan sebagai nomor satu di bidang wisata halal,” tuturnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Pembangunan Infrastruktur Permudah Impor ke Indonesia, Faktanya?

Namun, Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno justru memberikan data berbeda. Ia mengatakan, dalam Global Islamic Economic Index, Indonesia berada pada peringkat 10.

Padahal, sebagai negara yang berpenduduk muslim terbesar di dunia, ranking Indonesia mestinya lebih baik.

”Sementara Indonesia juga berada pada posisi 4 negara sebagai importir produk halal di dunia. Harusnya, kita yang memproduksi barang halal,” kata Sandiaga.

Data Sandiaga lantas ditanggapi oleh Maruf Amin. Ia menuturkan, Indonesia sudah sejak lama membangun kekuatan ekonomi dan keuangan syariah, juga produk halal.

”Sekarang sudah banyak hasil dicapai. Bahkan, produk sukuk kita terbesar di dunia. Karena itu kami bertekad perbankan syariah menjadi terbesar di dunia, asuransi juga. Karena itu, apabila dimungkinkan, kami akan mempercepat proses pengembangannya dengan membentuk Badan Pengembangan Ekonomi Syariah,” jelasnya.

Namun, ketika diberi kesempatan memberi tanggapan, Sandiaga membeberkan data berbeda.

”Saya melihat, Indonesia seharusnya memunyai bank syariah yang terbesar di ASEAN. Tapi saya terenyuh, pusat keuangan syariah bukan di Jakarta, malah ada di Hong Kong dan London.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI