Gempa 6,9 SR Berpotensi Tsunami, Warga Banggai Sulteng Lari ke Gunung

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 12 April 2019 | 19:37 WIB
Gempa 6,9 SR Berpotensi Tsunami, Warga Banggai Sulteng Lari ke Gunung
Suasana Jalan Raya Kota Luwuk yang dipenuhi kendaraan warga yang mengungsi ke gunung, Jumat (12/4/2019) malam. [Antaranews Sulteng/Pian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Sulawesi Tengah.

Peringatan dini tsunami tersebut dirilis setelah terjadi gempa bumi magnitudo 6,9 SR yang mengguncang Sulawesi Tengah, Jumat (12/4) pukul 18.40 WIB.

Informasi dari BMKG menyebutkan untuk wilayah Morowali Sulteng, perlu mewaspadai munculnya tsunami.

Waktu tiba gelombang diperkirakan dapat berbeda. BMKG juga menyebutkan gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar.

Baca Juga: Gempa 6,9 SR Guncang Kepulauan Banggai

Gempa bumi magnitudo 6,9 terjadi pada Jumat (12/4) pukul 18.40 WIB dengan lokasi 87 kilometer Barat Daya Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.

Informasi dari yang diterima di Jakarta, Jumat menyebutkan pusat gempa berada di 1.90 Lintang Selatan dan 122.54 Bujur Timur dengan kedalaman gempa berada pada 10 kilometer.

Getaran gempa dirasakan di Sumalata III Modified Mercalli Intensity (MMI); Manado II MMI; Gorontalo II-III MMI; Kotamobagu III MMI; di Kolaka utara III -IV MMI; Kendari II -III MMI; Konawe II MM; Kolaka III MMI; dan konawe kepulauan III MMI.

Warga di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulteng kekinian banyak yang mengungsi ke daerah pegunungan.

Gempa tersebut juga sangat terasa di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Salah seorang warga Gorontalo, Ama, mengakui kalau sempat panik dan keluar rumah saat gempa itu terjadi.

Baca Juga: Daftar Pensiunan TNI Pemain Bisnis Energi di Dekat Jokowi dan Prabowo

"Saya langsung keluar rumah, karena guncangan gempa ini cukup lama," kata ibu rumah tangga ini.

Sementara beberapa pengendara roda dua harus menghentikan kendaraannya karena antisipasi dampak buruknya.

"Saya memilih menghentikan motor saya, karena saya sadar jalannya tidak stabil" tambah Ardi, pengendara dari Dungingi itu.

Warga masih berada di luar rumah sambil menunggu informasi dari kondisi pascagempa ini.        

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI