Suara.com - Berdasarkan hasil pemilihan umum yang dirilis pada Jumat (12/4), Partai Likud yang dipimpin oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpeluang besar untuk membentuk pemerintahan.
Menurut Komite Pemilihan Umum Pusat, partai sayap kanan itu memenangkan 36 dari 120 kursi Knesset, atau parlemen.
Sementara itu, Partai Biru-Putih pimpinan Jenderal Benny Gantz - pesaing utama Likud - meraih 35 kursi.
"Blok sayap kanan lebih unggul 65-55 atas partai-partai Kiri dan Arab. Namun, perubahan kecil mungkin masih ada saat penghitungan akhir," papar harian Yediot Aharonot seperti dilansir kantor berita Anadolu, Jumat (12/4/2019).
Baca Juga: Gantz Akui Kekalahan Atas Netanyahu di Pemilu Israel
Selama pemilu, Partai ultra-Orthodox Shas mendapat delapan kursi, tujuh kursi untuk partai sayap kanan United Torah Judaism, enam kursi untuk Partai Buruh kanan-tengah dan Partai Hadash-Ta'al, lima kursi untuk Partai Yisrael Beytenu dan Partai Union of Right-Wing, dan empat kursi untuk Meretz, Kulanu dan UAL-Balad.
Lebih dari 40 partai bersaing dalam pemilu pada Selasa, dengan sekitar 61 persen pemilih yang terdaftar memberikan suara mereka.
Netanyahu berpartisipasi dalam pemilu, meskipun sedang menghadapi tuduhan kasus korupsi dan suap.
Jika dia berhasil membentuk pemerintahan baru, maka Netanyahu akan menjadi pemimpin terlama sepanjang sejarah Israel.