Suara.com - Pria yang meneriakkan nama Jokowi sebelum tewas bunuh diri diduga meninggalkan surat wasiat. Surat untuk Presiden RI Joko Widodo itu berisi permasalahan yang menimpa korban dan permohonan untuk dilindungi.
Menurut isi surat tersebut, korban terdengar sudah tak tahan lagi dengan fitnah yang menyebutnya terlibat dalam kasus penipuan.
Potret sebagian surat tersebut diunggah oleh pengguna akun Instagram @net2netcomm, Kamis (11/4/2019). Seluruh isi surat ditulis menggunakan huruf kapital.
"Pak Jokowi, mohon lindungilah saya, rakyatmu yang tidak bersalah. Lebih dari setahun yang lalu telah saya laporkan + bukti-bukti kasus penggandaaan nomor telepon & pengembaran HP ke Mabes Polri dan Bapak Kapolri, tetapi sampai sekarang tidak ditanggapi."
Baca Juga: Jokowi Batal Serahkan Langsung Piala Presiden di Malang
"Saya terus diintimidasi dan dihipnotis. Mohon Pak Jokowi melindungi hak saya melaporkan ini..." bunyi isi surat wasiat yang diduga ditulis korban.
Sebelumnya diberitakan, seorang lelaki paruh baya baya nekat memanjat cerobong asap setinggi 30 meter di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur pada Rabu (10/4/2019) sore.
Ia membawa poster bertuliskan 'Pak Jokowi Izinkan Saya Melapor'. Dari ketinggian, dia juga berteriak, "Tolong saya Pak Jokowi, saya mau melapor, saya korban fitnah."
Ia kemudian dilaporkan meninggal dunia setelah nekat terjun dari cerobong asap.
"Kondisinya sudah meninggal. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Persahabatan dengan menggunakan ambulans dari 118 didampingi petugas Kepolisian Polsek Cakung. Pukul 20.55 WIB, korban dinyatakan telah meninggal dunia akibat pendarahan di kepala dan memar di bagian dada" ujar Kapolsek Cakung Kompol Imam Irawan kepada Suara.com, Kamis (11/4/2019).
Baca Juga: Hadiri Acara Jokowi, Bima Arya Akan Blak-blakan Arah Dukungannya di Pilpres
Hingga kini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.