Suara.com - Davin Kirana, Caleg Partai Nasdem untuk DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta II, kekinian tengah menjadi buah bibir.
Itu setelah nama Davin dalam surat suara Pemilu 2019 yang diperuntukkan bagi WNI di Malaysia, kedapatan sudah tercoblos.
Berdasarkan laman KPU, Davin Kirana berlaga untuk memenangkan satu kursi di DPR RI dari Dapil DKI Jakarta II yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
Davin adalah putra Rusdi Kirana, pemilik maskapai penerbangan Lion Air dan kekinian menjadi Duta Besar RI untuk Malaysia.
Baca Juga: Surat Suara Gambar Jokowi Tercoblos di Malaysia, AHY: Ini Mengkhawatirkan
Pemuda berusia 22 tahun tersebut sebelumnya sempat tenar, setelah foto-fotonya tersebar di media sosial. Warganet kala itu menyebut Davin sebagai caleg tampan dan mirip artis Korea Selatan.
Davin yang menjadi Caleg Partai Nasdem juga terbilang mengejutkan. Sebab, sang ayah adalah politikus yang menjabat Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa.
Berdasarkan penelusuran Suara.com, Davin kerap mengunggah foto, video, maupun tulisan mengenai kampanyenya di akun Instagram, @davinkirana.
Melalui akun Instagram itu, Davin mengungkapkan menaruh perhatian lebih terhadap nasib TKI di luar negeri termasuk di Malaysia.
Pada tanggal 11 Maret 2019, Davin mengunggah fotonya bersama Siti Aisyah, WNI yang sempat menjadi terdakwa pembunuh Kim Jong Nam—kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Baca Juga: Surat Suara Tercoblos di Malaysia, KPU: Mohon Tak Ambil Kesimpulan Sendiri
“Bersama Ibu Siti Aisyah di bandara menuju Jakarta (hari ini dibebaskan dari ancaman hukuman mati). All the best to her!” tulis Davin sebagai keterangan foto.
Untuk diketahui, setelah dinyatakan bebas oleh pengadilan Malaysia, Siti Aisyah diterbangkan oleh Dubes Rusdi Kirana memakai pesawat pribadinya ke Jakarta.
BPN Prabowo Minta Rusdi Kirana Dicopot
Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno mendesak Presiden Jokowi mencopot Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana.
Desakan tersebut dilontarkan Direktur Hubungan Luar Negeri BPN Prabowo – Sandiaga, Iriawan Ronodipuro, setelah geger surat suara Pemilu dan Pilpres 2019 di Malaysia sudah tercoblos.
"Kami meminta presiden menarik Dubes RI untuk Malaysia, karena itu memalukan. Bagaimana seorang duta besar bertindak sebagai tim sukses dalam pemilu," kata Iriawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/4/2019).
"Karena ini sudah melanggar kode etik serta tugas dan fungsi pokoknya. Perkara ini juga telah memalukan negara dan masuk dalam kategori perbuatan tercela," sambungnya.
Selain itu, Iriawan juga menganggap kasus tersebut membuktikan adanya upaya kecurangan dalam Pemilu 2019.
"Terkait adanya temuan dan bukti video yang memperlihatkan bahwa surat suara pemilu yang telah tercoblos untuk pasangan capres 01 dan untuk caleg dari parpol tertentu itu telah memperlihatkan bahwa kecurangan pemilu, terlihat.”
Kejanggalan
Partai Nasdem tengah menjadi sorotan, lantaran dalam lembaran surat suara Pemilu 2019 untuk dapil luar negeri Malaysia, dua nama calegnya untuk DPR RI sudah tercoblos.
Dua nama caleg Partai Nasdem untuk DPR RI yang sudah tercoblos pada lembaran surat suara itu adalah nomor urut 2 Dain Kirana serta nomor urut 3 Achmad.
Untuk dikeahui, Davin Kirana adalah putra Duta Besar RI untuk Malaysia Rusdi Kirana.
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya ketika dihubungi, Kamis (11/4/2019) malam, mengungkapkan ada keganjilan pada video viral yang mengungkap hal tersebut.
"Keganjilannya adalah, amplop surat suaranya belum terkirim tapi sudah tercoblos. Kalau amplop surat suaranya sudah ada di tangan penerima tentu lain persoalan,” kata Willy.
Willy menuturkan, pemungutan suara di Malaysia memakai tiga cara berbeda. Pertama, WNI langsung mencoblos di TPS. Kedua, WNI mencoblos di kotak suara keliling. Ketiga, WNI menerima amplop surat suara.
"Nah, kalau lihat di video itu, surat suara yang tercoblos adalah yang mau dikirim memakai jasa pos,” tuturnya.
Selain itu, Willy menilai ada keganjilan karena seluruh surat suara diawasi oleh PPLN, Panwas Luar Negeri, dan Kedubes RI.
“Jadi, bagaimana bisa surat suara yang banyak itu bisa ada di ruko kosong dan berada di luar kedutaan. Lebih ganjil lagi, ruko kosong itu ditemukan seseorang terus divideokan lantas diviralkan,” tukasnya.
Karena itu, Willy menilai perkara tersebut terdapat kepentingan politik guna mendelegitimasi pemilu dan panitia pemungutan suara.
“Kami mendorong Bawaslu dan Polri untuk mengusut tuntas perkara tersebut, agar terang benderang apakah hal ini murni perkara pidana pemilu atau ada yang memainkan,” katanya.
Tak hanya itu, Willy menegaskan Partai Nasdem bersepakat pemungutan suara Pemilu maupun Pilpres 2019 di Malaysia ditunda sampai perkara tersebut tuntas.
"Jika fakta ini adalah sebuah pidana Pemilu, maka NasDem mendorong untuk mengusut semua pihak tanpa kecuali dan bertanggung jawab di depan hukum," kata Willy.
“Kalaupun ternyata ini adalah perkara pidana pemilu, maka aparat harus memeriksa semua pihak, tanpa terkecuali,” tegasnya.
Sebelumnya beredar video sejumlah orang yang ditengarai di Malaysia, sedang melakukan pencoblosan pada surat suara Pemilu 2019.
Dalam video itu terlihat beberapa surat suara telah dicoblos untuk sejumlah caleg asal Partai Nasdem dan Capres serta Cawapres nomor urut 1 Jokowi – Maruf Amin.
Pada video itu tampak belasan atau puluhan karung serta plastik hitam berukuran besar yang di dalamnya ditengarai berisi surat suara pemilu.
Di sana tampak sejumlah orang sedang melakukan pencoblosan terhadap surat suara, padahal pemungutan suara pemilu di Malaysia baru dilaksanakan 14 April 2019.