Aksi di KPK Berakhir Ricuh, Kronologi Bentrokan Pedemo dan Polisi

Kamis, 11 April 2019 | 17:35 WIB
Aksi di KPK Berakhir Ricuh, Kronologi Bentrokan Pedemo dan Polisi
Massa yang mengatasnamakan dari Aliansi Pemuda Pengawas KPK terlibat bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terjadi kerusuhan jelang acara peringatan dua tahun kasus Penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Menurut saksi mata, bentrokan terjadi di depan gedung KPK antara massa yang mengatasnamakan dari Aliansi Pemuda Pengawas KPK (APPK) dengan aparat kepolisian.

Menurut mahasiswa UGM, Aji sekaligus saksi mata, awalnya ia dan rekannya yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) sedang melakukan aksi damai. Aji sekaligus Korlap AMI menyatakan aksinya sudah disetujui KPK dan Kepolisian dan bertujuan untuk mendukung acara peringatan dua tahun kasus Novel Baswedan.

Lalu sekitar pukul 11.00 WIB, tiba-tiba dua unit bus metro mini dan satu mobil komando datang ke depan gedung KPK tempat AMI sedang aksi. Menurut Aji, tiga kendaraan yang berisi puluhan massa APPK langsung menggeruduk massa AMI yang sedang aksi.

"Ada sekitar dua bus metro mini dan satu mobil bak ada speaker datang tiba-tiba. Mereka jalan ke arah kita dan mendesak masuk," ujar Aji di depan Gedung KPK, Jakarta Pusat (11/4/2019).

Baca Juga: Surat Suara Jokowi Tercoblos di Malaysia, Nasdem: Bisa Jadi Jebakan

Massa yang mengatasnamakan dari Aliansi Pemuda Pengawas KPK terlibat bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Massa yang mengatasnamakan dari Aliansi Pemuda Pengawas KPK terlibat bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Aji mengatakan, massa APPK tidak terlihat seperti mahasiswa pada umumnya karena ia melihat banyak remaja yang ikut terlibat. Lebih lanjut, Aji menyebut massa APPK melakukan orasi-orasi yang provokatif sambil mendesak ke depan gedung KPK.

Aji menyebut demonstrasi APPK yang semakin rusuh karena massa aksi mulai membakar ban. Dia juga menyampaikan, massa APPK mengancam akan melempar botol dan batu kepada kubunya. Mengetahui hal tersebut, Aji yang khawatir dengan keselamatan teman-temannya memilih untuk membubarkan diri.

Massa yang mengatasnamakan dari Aliansi Pemuda Pengawas KPK terlibat bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Massa yang mengatasnamakan dari Aliansi Pemuda Pengawas KPK terlibat bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

"Massa aksi tadi ada ancaman akan ada pelemparan botol juga batu. Kita langsung masuk ke gedung KPK, kita tidak melawan karena kita aksi damai," tutur Aji.

Setelah massa AMI membubarkan diri, massa APPK tetap melanjutkan aksi dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Tak lama, massa APPK disebut Aji memaksa untuk masuk ke dalam gedung KPK namun dihadang barisan polisi. Alhasil, gesekan antara polisi dan para pedemo dari APPK pun pecah.

Saat mulai rusuh, Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mencoba menenangkan massa APPK itu. Namun, massa aksi terus mendorong dan mencoba merangsek masuk.

Baca Juga: Sidang Ahmad Dhani Ditunda, Jaksa Belum Siap Bacakan Tuntutan

Massa yang mengatasnamakan dari Aliansi Pemuda Pengawas KPK terlibat bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Massa yang mengatasnamakan dari Aliansi Pemuda Pengawas KPK terlibat bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

"Tujuan mereka mau merangsek ke dalam. Sempat ada Jubir KPK, Febriansyah tapi tetap dorong-dorong," jelas Aji.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI