Kabinet Jokowi Disebut Ikut Serangan Amplop Bowo, BPN: KPK Harus Tangkap

Kamis, 11 April 2019 | 16:12 WIB
Kabinet Jokowi Disebut Ikut Serangan Amplop Bowo, BPN: KPK Harus Tangkap
Ahmad Riza Patria, Wakil Ketua Komisi II DPR RI (Youtube DPR RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Debat Badan Pemenang Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ahmad Riza Patria meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengusut adanya keterlibatan Menteri Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dalam pusaran kasus amplop 'serangan fajar' politikus Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso.

Desakan itu disampaikan menyusul pernyataan pengacara Bowo Sidik, Saut Edward Rajagukguk yang menyebut jajaran menteri kabinet Jokowi turut menjadi salah satu sumber dana sebesar Rp 8 miliar yang terbagi dalam 400 ribu amplop.

"Kalau memang ada info dari pengacara Bowo Sidik adalah dari menteri, ya apalagi, KPK harus menyikapinya," tutur Riza di Kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2019)

Anggota DPR Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso berjalan keluar memakai rompi tahanan usai pemeriksaan di Gedung KPK, Kamis (28/3). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Anggota DPR Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso berjalan keluar memakai rompi tahanan usai pemeriksaan di Gedung KPK, Kamis (28/3). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Menurutnya, jika sudah muncul indikasi pelibatan lingkaran istana terlibat dalam amplop serangan fajar Bowo, KPK seharusnya langsung bertindak dan menangkapnya.

Baca Juga: Surat Suara Jokowi Terjoblos, BPN Prabowo Kirim Utusan ke Malaysia

"Ada pejabat publik yang menjadi contoh dan teladan telah memberi bantuan politik uang ya itu sesuatu yang tidak baik, harus ditindak dan ditangkap," tegasnya.

Sebelumnya, Saut menyatakan seorang menteri yang berada dalam jajaran kabinet Jokowi saat ini ikut terlibat dalam pusaran kasus amplop 'serangan fajar'.

Saut mengatakan, seorang menteri tersebut menjadi salah satu sumber dana sebesar Rp 8 miliar yang dibagi ke dalam 400 ribu lembar amplop. Namun, ia menolak membeberkan siapa menteri yang dimaksud.

"Sumber uang yang memenuhi Rp 8 miliar, yang ada di amplop tersebut sudah, dari salah satu menteri yang sekarang lagi menteri di kabinet. Ini lagi didalami sama KPK," kata Saut di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (10/4/2019).

Baca Juga: Nasdem Cari Tahu Surat Suara Jokowi dan Caleg Tercoblos di Malaysia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI