Suara.com - Penemuan surat suara terlah tercoblos capres nomor urut 01 Jokowi-Maruf mendadak heboh. Surat suara tercoblos di Malaysia itu pertama kali ditemukan oleh seorang kader Partai Demokrat bernama Brem.
Pengakuan Brem ini direkam video dan diunggah oleh mantan Kasum TNI Letjen (Purn) JS Prabowo dalam akun Twitter miliknya @marierteman.
"Terima kasih kader @PDemokrat semoga dapat ditindaklanjuti oleh @KPU_ID dan @kbrikualalumpur. Dan semoga ini bukan 'puncak gunung es' dari kecurangan Pilpres dan Pemilu 2019," kata JS Prabowo seperti dikutiup Suara.com, Kamis (11/4/2019).
Dalam video itu, Brem yang mengenakan batik dan topi berwarna krem itu memperkenalkan dirinya sebagai salah seorang kader Partai Demokrat. "Nama saya Brem ya biar lebih viral lagi. Saya dari Partai Demokrat," kata Brem.
Baca Juga: Semprot Sandiaga, Said Aqil: Bendera NU Tak Boleh Dikibarkan untuk Kampanye
Pria ini mengaku menginginkan adanya perubahan di Indonesia. Tak hanya itu, ia pun menginginkan agar capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi bisa memenangkan Pilpres 2019.
"Kita mau ada perubahan di Indonesia. Kita mau Prabowo-Sandi memimpin Indonesia dan kita mau semua tipu muslihat ini dihentikan," ungkap Brem.
Dalam video tampak mobil polisi meninggalkan lokasi penemuan surat suara tercoblos di Bandar Baru Bangi, Malaysia. Lebih lanjut, bila Komisi Pemilihan Umum RI dan Kedutaan Besar RI Malaysia tidak menindaklanjuti penemuan ini, ia mengancam akan mengerahkan massa untuk menggeruduk kantor KBRI.
"Kalau ini tidak diviralkan dan tidak dihentikan kami akan duduki KBRI. Percaya cakap saya 3 atau 4 ribu siap duduki KBRI," tutup Brem.
Untuk diketahui, penemuan surat suara telah tercoblos Jokowi menggemparkan jagat media sosial. Beredar sebuah video yang menunjukkan penggerebekan sebuah kios yang diduga berisi surat suara telah tercoblos di Bandar Baru Bangi, Malaysia.
Baca Juga: Sandiaga Akan Turunkan Tarif Listrik Hingga 20 Persen Jika Menang Pilpres
Tak hanya surat suara capres Jokowi saja yang tercoblos, surat suara untuk caleg Nasdem bernama Ahmad Hari pun telah tercoblos.