Suara.com - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Azhar Simanjuntak memprotes kesaksian dari Penyidik Polda Metro Jaya, Nico Purba yang menyebut dirinya dan Fadli Zon sebagai penyebar pertama kabar bohong muka lebam Ratna Sarumpaet.
Protes itu dilayangkan di depan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (11/4/2019). Dia menyebut Niko Purba telah memberikan keterangan yang salah saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang yang digelar pada 26 Maret 2019 lalu.
"Saya terganggu dengan berita yang menyebut saya dan Fadli Zon yang menyebarkan pertama," kata Dahnil menirukan ucapan Nico di sidang.
Menurut Dahnil, foto muka lebam Ratna Sarumpaet sudah beredar di media sosial secara masif sebelum sampai ke dirinya sehingga ia menilai keterangan penyidik Polda Metro Jaya itu tak sesuai fakta.
Baca Juga: Anggota KPU Yogyakarta Dipecat karena Cabuli Perempuan PPK Kecamatan
"Pernyataan Nico Purba, penyidik polisi itu agak lucu dan ganjil," jelasnya.
Dalam kesaksiannya, Dahnil mengaku mendapatkan foto tersebut dari media sosial dan dikonfirmasi oleh tim BPN jika ada penganiayaan terhadap salah satu juru kampanyenya yakni Ratna Sarumpaet di Bandung pada Oktober 2018.
Setelah mendapatkan keterangan dari tim tersebut, Dahnil yang percaya dengan kinerja timnya baru melayangkan pernyataan resmi kepada awak media jika Ratna Sarumpaet benar mengalami penganiayaan.
"Tim sudah mengonfirmasi, karena tugas saya bukan itu, saya juru bicara dan menyampaikan informasi itu semuanya mengonfirmasi, saya penyampaian saja. Memang ada tunjukan gitu," ungkapnya.
Selain Dahnil, jaksa penuntut umum rencananya akan menghadirkan beberapa saksi. Mereka di antaranya yakni pengamat politik Rocky Gerung, penyanyi sekaligus dokter bedah Tompi, Deden, dan pendemo Chairullah dan Harjono yang seharusnya diperiksa ada sidang sebelumnya.
Baca Juga: Masyarakat Diminta Tak Perlu Khawatir soal Seruan People Power Amien Rais
Diketahui, Ratna Sarumpaet sempat mengaku telah dianiaya oleh dua orang lelaki hingga wajahnya lebam pada Oktober 2018. Setelah dilakukan penyelidikan di Polda Metro Jaya, ternyata penyebab wajah babak belur yang dialami Ratna bukan dianiaya melainkan imbas setelah melakukan operasi sedot lemak.