Suara.com - Calon presiden nomor 01 Joko Widodo (Jokowi) menargetkan meraup 55 persen suara di Provinsi DKI Jakarta dalam Pemilihan Presiden 17 April mendatang.
Dalam pemilihan presiden 2014, ketika berpasangan dengan Jusuf Kalla, Jokowi meraup suara 53 persen di Ibu Kota.
"Di Pilpres 2014 kita dapat 53 persen, tetapi kita ingin di 2019 minimal DKI Jakarta 55 persen," ujar Jokowi saat acara Silaturahim Calon Presiden 01 dengan masyarakat se-Jakarta Timur di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Senin malam (10/4/2019).
Jokowi mengatakan ia akan menagih hasil peroleh suara di Ibu Kota pada Prasetio Edi Marsudi, Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga menjabat Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf di Jakarta.
Tak hanya itu, Jokowi meminta semua pihak menyambut pesta demokrasi dengan kegembiraan. Jokowi tak ingin pesta demokrasi diisi dengan ketakutan, ancaman, hingga intimidasi.
"Kita sekarang jalankan pesta demokrasi. Yang namanya pesta harusnya penuh kegembiraan, jangan sampai ini pesta demokrasi diisi dengan ketakutan-ketakutan. Jangan sampai diisi dengan ancaman intimidasi harus kita isi dengan kegembiraan karena memilih pemimpin," kata Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengajak para pendukungnya agar tidak termakan fitnah, hoaks, berita bohong yang ada di media sosial.
Ia juga meminta para pendukungnya meluruskan berita-berita hoaks yang dituduhkan kepada dirinya dari mulai isu PKI, penghapusan pendidikan agama, legalisasi perkawinan sejenis, dan larangan azan jika dirinya dan Ma'ruf Amin menang di Pilpres 2019.
"Tugas kita sampai 17 April ini menjaga lingkungan kita agar tidak terjadi kabar bohong, fitnah, dan hoaks sehingga menggoyangkan pilihan-pilihan yang telah ditentukan. Tugas kita itu," tegas Jokowi.