Suara.com - Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD minta Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak takut terhadap ancaman Amien Rais yang menyebut akan menggunakan people power, jika terjadi kecurangan di Pemilu 2019.
Mahfud mengatakan rakyat akan bersama-sama mendukung KPU untuk mewujudkan pemilu yang bersih dan damai.
Lebih lanjut, Mahfud menuturkan ancaman Amien Rais yang akan menggunakan people power tidak benar. Sebab, persoalan sengketa hasil pemilu sudah disediakan mekanisme hukumnya, yakni melalui Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kami ke sini karena ada ancaman itu, people power untuk apa? Kan ada mekanisme hukum. Kami ke sini agar mereka (KPU) tidak takut dengan itu karena rakyat bersama mereka (KPU). Juga berkoordinasi dengan daerah-daerah agar kita jaga Pemilu kita ini," tutur Mahfud di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2019).
Baca Juga: Hadiri Acara Indonesia YES, Sandiaga Dihibur Ashanty dan Aurel Hermansyah
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menilai adanya tudingan kalau KPU akan melakukan kecurangan dengan memindahkan suara kepada salah satu pasangan calon tidak masuk akal. Pasalnya, mekanisme penghitungan suara yang dilakukan KPU secara manual.
"Kalau people power itu kecurigaan mau menggerakan people power itu karena KPU curang, ingin menyedot suara, itu kan sudah tidak mungkin. Dari mekanisme penghitungan suara, tidak mungkin," ungkapnya.
Sebelumnya, Amien Rais mengatakan Apel 313 yang digelar di depan KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (31/3) kemarin untuk mencegah terjadinya kecurangan di Pemilu 2019.
Anggota Dewan Dewan Pembina BPN Prabowo - Sandiaga Uno itu mengancam akan menggerakkan massa, jika terjadi kecurangan di Pemilu 2019.
"Kalau nanti terjadi kecurangan, kita nggak akan ke MK. Eggak ada gunannya, tapi kita people power, people power sah," kata Amien.
Baca Juga: Tahun 2019, Anggaran Dana Desa Provinsi Jateng Naik Jadi Rp 7,8 T