Suara.com - Beredar unggahan salah satu terduga pelaku pengeroyokan Audrey (14) siswi SMP oleh 12 siswi SMA di Pontianak, Kalimantan Barat, yang memicu kemarahan warganet.
Terduga pelaku berinisial F ini menyebut para warganet sok suci lantaran terus menerus melakukan sindiran pedas kepadanya.
F mengunggah kata-kata sebagai bentuk kekesalannya melalui akun instagram @fa**********va.
Lewat Insta Story, F meminta agar netizen tidak berspekulasi menghakimi dirinya bila tidak mengetahui apa yang terjadi sebenarnya.
Baca Juga: Figur Tegas dan Berwibawa, Alasan Elektabilitas Prabowo Kalahkan Jokowi
"Yang gak tau permasalahan gak usah jadi orang sok tau. Netizen sok suci!!" kata F seperti dikutip Suara.com, Rabu (10/4/2019).
Tak sampai di situ, F juga melemparkan amarahnya kepada media-media yang telah menyajikan berita seputar pengeroyokan terhadap Audrey. F menyebut media telah melebih-lebihkan keadaan yang sebenarnya.
"Media cuma bisa melebih-lebihkan keadaan yang sebenarnya," ungkap F sembari memberikan emoticon jari tengah.
F juga mengunggah beberapa tangkapan layar percakapan dengan beberapa orang yang memberikan dukungan kepadanya. Beberapa
orang terus memberikan semangat kepada F agar tidak mendengarkan tuduhan dari para warganet.
Baca Juga: Orang Miskin di Indonesia Lebih Banyak Ketimbang Total Warga Australia
"Makasih udah menyikapi dengan dewasa suatu permasalahan yang belum tentu benar adanya perlakuan tersebut," ungkap F.
Akun Instagram milik F mendapat serangan dari netizen. Para warganet berbondong-bondong memberikan hujatan kepada F yang tega melakukan penganiayaan terhadap Audrey.
Untuk diketahui, aksi pengeroyokan terhadap Audrey dipicu masalah asmara. Berdasarkan informasi yang terhimpun, kakak sepupu Audrey merupakan mantan pacar dari salah satu pelaku.
Mereka sempat terlibat aksi saling sindir di media sosial. Pelaku yang kesal dengan sepupu Audrey, merencanakan aksi pengeroyokan dengan menjadikan siswi SMP itu sebagai umpan.
Meski bukan target utama pengeroyokan, justru siswi SMP inilah yang menjadi pelampiasan kekesalan pelaku.
Kasus ini telah ditangani oleh Polda Kalimantan Barat. Rencananya, Rabu hari ini mereka akan menjalani pemeriksaan dan pendalaman oleh pihak kepolisian.