Digugat Kasus Siswi SD Tewas, PSI Masih Pikir-pikir Pecat Caleg Ronaldo

Rabu, 10 April 2019 | 16:04 WIB
Digugat Kasus Siswi SD Tewas, PSI Masih Pikir-pikir Pecat Caleg Ronaldo
Sekjen PSI, Raja Juli Antoni. (Suara.com/Lili Handayani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan partainya masih mempertimbangkan untuk memecat Ronaldo Laturette dari daftar calon anggota legislatif (caleg) PSI.

Pertimbangan itu muncul menyusul adanya gugatan secara perdata terhadap Ronaldo terkait kasus tewasnya siswi sekolah dasar (SD) bernama Gabriella Sheril Howard (Gaby).

Raja Juli berujar, PSI baru akan melangsungkan rapat internal guna menentukan nasib anggotanya tersebut. Meski begitu, kata dia, Ronaldo masih berstatus sebagai caleg DPRD tingkat 2 Kabupaten Tengerang dapil IV lantaran pembatalan dirinya selaku caleg tidak bisa lagi dilakukan.

"Secara legal pencabutan menjadi caleg belum bisa dilakukan, tidak bisa dilakukan. Nama, suara sudah dicatat segala macam. Untuk di internal hari ini kami akan rapat," kata Raja Juli saat dihubungi Suara.com, Rabu (10/4/2019).

Baca Juga: Pendapatan Produsen Jeans Terdongkrak Penjualan Online dan Produk Baru

Orangtua Gaby bersama penasihat hukumnya melayangkan gugatan perdata kepada Caleg PSI atas kematian anaknya. (Suara.com/Novian Ardiansyah)
Orangtua Gaby bersama penasihat hukumnya melayangkan gugatan perdata kepada Caleg PSI atas kematian anaknya. (Suara.com/Novian Ardiansyah)

PSI sendiri mempersilakan kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh Ronaldo untuk mengambil menempuh sesuai aturaj yang berlaku. Walau calegnya itu menjadi tergugat, Raja Juli menegaskan PSI tidak akan memberikan bantuan hukum karena melihat kasus tersebut merupakan ranah personal.

"Itu hubungan masalah personal ya dan segera mungkin aja diproses," ujar Raja Juli.

Diketahui, Asip orang tua Gabriella Sheril Howard (Gaby) siswa kelas tiga sekolah dasar yang tewas di kolam renang Global Sevila School (GSS) di Puri Indah, Kembangan Jakarta Barat pada 17 September 2015 silam menuntut perdata Ronaldo Laturette selaku guru olahraga yang dahulu mendampingi Gaby saat melangsungkan pelajaran renang.

Ronaldo digugat atas statusnya dalam putusan Mahkamah Agung tingkat Kasasi pada tanggal 25 September 2018.

Dalam putusan MA itu, Ronaldo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana karena kesalahannya menyebabkan kematian. Ronaldo dijatuhkan pidana lima bulan penjara dengan masa percobaan selama 10 bulan.

Baca Juga: Amien Rais: Prabowo Gabungan dari Bung Karno, Bung Hatta, dan Bung Tomo

Asip mengatakan selain Ronaldo, ada 12 pihak lainnya yang digugat secara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

"Total ada 13 yang kita gugat, 9 dari pihak sekolah dan empat dari institusi negara," kata Asip di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (9/4/2019).

Adapun pihak lain dari sekolah yang turut digugat oleh Asip yakni Yayasan Budi Pekerti Luhur, Direktur dan Manajemen Global Sevillla School Puri Indah, PT Central International School, Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto selaku pemilik Global Sevilla School, Direktur Global Sevilla School Puri Indah, Kepala Sekolah, Kepala Sekolah SD, dan Wali Kelas III semasa Gaby masih bersekolah.

Empat pihak lain yang turut digugat merupakan institusi negara, mulai dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kepala Satuan Pelaksana PTSP Kecamatan Kembangan dan Sudin Pendidikan II Jakarta Barat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI