Suara.com - Sebanyak 7 pengusaha konstruksi di Purbalingga patungan mengumpulkan uang sebanyak Rp1,2 miliar untuk menyuap Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan. Duit itu untuk komitmen fee atas pencairan dana alokasi khusus (DAK) untuk kabupaten tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Komisaris Utama PT Iza Jaya Abadi, Samsurijal Hadi, saat diperiksa sebagai saksi dalam sidang dugaan korupsi terhadap politikus Partai Amanat Nasional tersebut di Pengadilan Tipikor Semarang, Rabu (10/4/2019).
Menurut Hadi, besaran uang yang diberikan oleh para kontraktor tersebut bervariasi. Hadi sendiri mengaku berkontribusi sebesar Rp 300 juta atas uang yang akan diberikan kepada Taufik itu.
"Ini atas perintah Bupati Tasdi, diberikan ke Wahyu Kristianto," katanya.
Baca Juga: Kuasa Hukum Taufik Kurniawan Minta KPK Tak Tebang Pilih
Uang itu sendiri, lanjut dia, diserahkan kepada Ketua PAN Jawa Tengah Wahyu Kristianto yang merupakan utusan Taufik dalam pengurusan DAK untuk Kabupaten Purbalingga. Ia menambahkan uang tersebut diantar langsung ke rumah Wahyu di Banjarnegara dan diterima oleh Wahyu sendiri.
Sementara saksi lainnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Wahyu Kontardi membenarkan adanya pemberian kontribusi yang harus diberikan atas pencairan DAK tersebut.
Adapun besaran kontribusi yang harus diberikan, menurut dia, sekitar 5 hingga 7 persen dari DAK yang dicairkan.
Kabupaten Purbalingga sendiri akhirnya memperoleh DAK yang bersumber dari perubahan APBN 2017 sebesar Rp40 miliar. (Antara)
Baca Juga: Taufik Kurniawan Bantah Minta Proposal dan Komitmen Fee