Bukan Nyatakan Dukungan, FSP Sinergi BUMN Keluhkan Ini Kepada Sandiaga

Rabu, 10 April 2019 | 15:24 WIB
Bukan Nyatakan Dukungan, FSP Sinergi BUMN Keluhkan Ini Kepada Sandiaga
Cawapres Sandiaga Uno usai menghadiri pertemuan dengan FSP Sinergi BUMN di Jakarta, Rabu (10/4/2019). [Suara.com/Ria Rizki]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Federasi Serikat Pekerja (FSP) Sinergi BUMN menemui Cawapres Nomor Urut 02 Sandiaga Uno untuk mengeluhkan adanya 'pemaksaan' yang dilakukan petinggi-petinggi untuk mengabaikan netralitas.

Para pekerja BUMN yang aktif tersebut meminta Sandiaga menyelamatkan BUMN dari kepentingan-kepentingan politik.

Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Achmad Yusuf menegaskan undangan yang diberikan kepada Sandiaga bukan diartikan sebagai menyatakan dukungan dalam Pilpres 2019. Lantaran, pihaknya mengklaim telah menyodorkan undangan yang sama kepada pihak Capres - Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin.

"Kami menitipkan sekali lagi bukan dalam bentuk memberikan dorongan atau dukungan kepada salah satu paslon," kata Achmad di Batik Kuring, SCBD, Jakarta, Rabu (10/4/2019).

Baca Juga: Tragedi Audrey, PSI: Bagaimana dengan Masa Depan Korban?

Maksud undangan yang diberikan pihaknya kepada Sandiaga ialah untuk mendengarkan sejumlah rekomendasi hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Tahun 2019 yang dilaksanakan pada tanggal 27–29 Maret 2019 di Solo, Jawa Tengah.

Dalam rekomendasi itu pihaknya juga mengeluhkan soal hilangnya netralitas yang seharusnya dipegang teguh oleh BUMN.

Achmad mengungkapkan para pekerja BUMN dipaksa untuk hadir dalam acara ulang tahun BUMN yang awalnya akan diselenggarakan pada 13 April mendatang.

Achmad kecewa karena pimpinan perusahaan dari berbagai perusahaan BUMN itu memaksa para anak buahnya untuk menghadiri acara itu sambil diberikan kaus bergambarkan yang identik dengan salah satu pasangan calon di Pilpres 2019.

"Kami ingin meneriakkan netralitas yang hari ini kita ketahui bersama BUMN digeret-geret untuk kepentingan politik, kepentingan elektoral salah satu paslon tertentu," ujarnya.

Baca Juga: Berkas Dilimpahkan, Vanessa Angel Segera Susul Mucikari ke Meja Hijau

Achmad mengaku khawatir dengan kondisi seperti itu, dapat memecah belah persatuan dari pekerja-pekerja BUMN. Achmad mengungkapkan ada sebagian pekerja yang 'nurut', namun ada juga yang tidak berangkat dan diberikan sanksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI