Audrey Dikeroyok 12 Orang sampai Kemaluannya Rusak, Tanggung Jawab Siapa?

Rabu, 10 April 2019 | 12:21 WIB
Audrey Dikeroyok 12 Orang sampai Kemaluannya Rusak, Tanggung Jawab Siapa?
Dukungan selebritis terhadap Audrey, korban bullying di Pontianak, Kalimantan Barat. [instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Wisnu Widjanarko mengatakan kasus pengeroyokan terhadap Audrey yang masih SMP mengingatkan pentingnya pendidikan karakter pada generasi muda. Audrey dikeroyok sampai kelaminnya rusak

Wisnu Widjanarko yang merupakan dosen komunikasi keluarga FISIP Universitas Jenderal Soedirman tersebut mengatakan, pendidikan karakter dimaksud adalah penguatan budi pekerti dan nilai-nilai moral yang menyertai proses pembelajaran, sehingga anak tidak saja cerdas secara intelektual melainkan juga memiliki kepekaan emosional dan sosial.

"Ini sebuah pekerjaan rumah bagi semua pihak agar kita semua terlibat dan berperan aktif untuk menumbuhkan, mengembangkan dan membudayakan akan pentingnya karakter sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam pendidikan, khususnya generasi muda," katanya di Purwokerto, Rabu (10/4/2019).

"Keluarga memegang peranan penting bagi pendidikan karakter seorang anak, keluarga menjadi penentu utama, karena nilai-nilai kehidupan, budi pekerti dan moralitas untuk kali pertama dipelajari seseorang adalah di keluarga," katanya.

Baca Juga: Prihatin Kasus Audrey, Kareena Kapoor : Ini Persoalan Serius!

Kendati demikian, kata dia, menanamkan pendidikan karakter sejak dini bukan hanya menjadi tugas orang tua melainkan juga menjadi tugas para pengajar di sekolah atau di kampus, tugas masyarakat dan juga pemerintah.

"Artinya seluruh pihak tersebut harus mengampanyekan dan terlibat bahwa cerdas dan berkarakter seperti dua sisi mata uang, satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pencapaian prestasi anak," katanya.

Orang tua, kata dia, harus mengajarkan nilai-nilai budi pekerti dalam keseharian, melalui bentuk-bentuk yang sederhana, sehingga anak terbiasa dan memiliki panduan moral ketika nanti berinteraksi di lingkungan dan masyarakat.

"Sementara di sekolah, para guru mengedukasi siswa dalam model-model pembelajaran yang memberikan contoh pentingnya karakter," katanya.

Selain itu, kata dia, masyarakat juga perlu berperan aktif menjadi ruang bersama untuk saling mengingatkan pentingnya karakter sebagai instrumen berkehidupan.

Baca Juga: Viral JusticeForAudrey, Ini 5 Mitos Kekerasan Seksual yang Harus Diketahui

"Dan pemerintah, perlu membuat regulasi yang dukungan untuk membudayakan nilai-nilai karakter," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI