Gus Nadir Soroti Keanehan Survei Amerika Menangkan Prabowo, Hoaks?

Rabu, 10 April 2019 | 11:21 WIB
Gus Nadir Soroti Keanehan Survei Amerika Menangkan Prabowo, Hoaks?
Capres nomor 02 Prabowo Subianto melaksanakan salat subuh berjamaah sebelum acara kampanye akbar di Stadion Utama Glora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rais Syuriah PCNU Australia Nadirsyah Hosen atau dikenal Gus Nadir menyoroti keanehan dua lembaga survei asal Amerika yang disebut memenangkan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Gus Nadir menyebut kedua lembaga survei itu adalah lembaga survei abal-abal.

Hal ini disampaikan oleh Gus Nadir melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya @na_dirs. Dari hasil penelusuran Gus Nadir, kedua lembaga itu tidak memiliki website resmi.

"Ini pentingnya #SaringSebelumSharing. 02 diklaim menang oleh 2 lembaga survei Amerika. Repotnya nama 2 lembaga itu gak ada website resminya," kata Gus Nadir seperti dikutip Suara.com, Selasa (9/4/2019).

Dalam unggahannya, Gus Nadir juga menyertakan dua foto dari pendukung Prabowo-Sandi yang mengklaim kemenangan dari dua lembaga survei itu. Kedua akun itu yakni akun milik mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen Johannes Suryo Prabowo @marierteman dan pendukung Prabowo-Sandi @cakkhum.

Baca Juga: Malas Putar Balik, Driver Ojol Tinggal Motor di Pinggir Jalur Busway

Kedua akun itu membagikan hasil survei dari dua lembaga survei asal Amerika yang menyebut Prabowo menang telak atas Jokowi. Kedua lembaga survei yang dimaksud adalah Sustain Polling & Research dan Precision Public Policy Polling (PPPP).

Dalam salah satu pemberitaan disebutkan direktur PPPP bernama Jokovic Martinez. Gus Nadir menyebut bahwa nama itu merupakan dua nama yang diambil dari nama atlet tenis yakni Novak Djokovic asal Serbia dan Pedro Martinez asal Spanyol.

"Bahkan diklaim nama direkturnya Jokovic Martinez (2 nama pemain tenis)," ungkap Gus Nadir.

Gus Nadir pun menyindir bila usai pemilihan pada 17 April 2019 mendatang akan ada capres yang sujud syukur lagi namun ternyata bukanlah ia yang terpilih menjadi presiden.

"Kalau gini caranya akan ada sujud syukur ngawur lagi tahun 2019," sindir Gus Nadir.

Baca Juga: Singgung Jumlah Massa Kampanye Prabowo, Moeldoko: 1 Juta dari Hong Kong

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI