Divonis Bersalah, Keluarga Gaby Pertanyakan Status Ronaldo Jadi Caleg PSI

Selasa, 09 April 2019 | 13:33 WIB
Divonis Bersalah, Keluarga Gaby Pertanyakan Status Ronaldo Jadi Caleg PSI
Orangtua Gaby bersama penasihat hukumnya melayangkan gugatan perdata kepada Caleg PSI atas kematian anaknya. (Suara.com/Novian Ardiansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asip orang tua dari Gabriella Sheril Howard alias Gaby mempertanyakan perihal proses Ronaldo Laturette selaku caleg PSI yang ternyata diputuskan bersalah oleh Mahkamah Agung (MA) karena kelalaiannya hingga menyebabkan seseorang tewas.

Diketahui Ronaldo yang kini menjadi Caleg DPRD Kabupaten Tengerang dapil 4 dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu merupakan guru olahraga yang mendampingi Gaby saat memberi pelajaran renang di kolam renang Global Sevila School (GSS) di Puri Indah, Kembangan Jakarta Barat pada 17 September 2019. Saat itu, Gaby diketahui tewas tenggelam.

Meski tak mempermasalahkan status caleg dari Ronaldo, namun Asip mengaku heran mengapa Ronaldo bisa lolos melenggang bebas mengikuti proses pencalegan di PSI. Padahal, menurutnya, MA telah memvonis Ronaldo bersalah.

"Aneh aja, kok orang yang terpidana walaupun hukuman percobaan, kok bisa ya jadi caleg," ujar Asip di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Selasa (9/4/2019).

Baca Juga: Caleg PSI Digugat Karena Kasus Kematian Bocah SD

Hal senada juga dikatakan Tommy Sihotang selaku kuasa hukum. Tommy menyatakan, bahwa gugatan perdata yang diajukan tidak ada kaitannya dengan status Ronaldo sebagai caleg. Ia berujar pihak keluarga pun menyerahkan masalah pencalegan itu sepenuhnya terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Tapi mestinya kalau sudah ada soal ini KPU mestinya mencoret nama itu, tapi kami kan gak ke sana, itu terserah urusan KPU. Kami belum lakukan soal calegnya, biarin aja, tapi kalau ada yang ingin mempermasalahkan itu, untuk sementara kami belum," ujar Tommy.

Untuk diketahui, Ronaldo digugat atas statusnya dalam putusan Mahkamah Agung tingkat kasasi pada tanggal 25 September 2018.

Dalam putusan MA itu, Ronaldo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan kematian. Ronaldo divonis pidana lima bulan penjara dengan masa percobaan selama 10 bulan.

"Karena sudah ada putusan Mahkamah Agung yang menyatakan kelalaian terdakwa ini, kami ajukan gugatan perdata. Tentu saja kedua orang tua korban ini sangat menderita kerugian anak yang mereka lahirkan, yang diharapkan masa depannya cerah, panjang umurnya, biaya pendidikan, merawatnya, kesehatannya dan sebagainya itu kerugian-kerugian yang dialami tergugat sehingga diajukan gugatan ini," ujar Tommy Sihotang selaku kuasa hukum orang tua Gaby di PN Jakarta Barat, Selasa (9/4/2019).

Baca Juga: Jadi Tersangka Pelanggaran Pemilu, Caleg PSI Laporkan Bawaslu ke DKPP

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI