PDIP: Kata-kata Kasar Prabowo Runtuhkan Kredibilitas dan Martabat Pemimpin

Selasa, 09 April 2019 | 10:28 WIB
PDIP: Kata-kata Kasar Prabowo Runtuhkan Kredibilitas dan Martabat Pemimpin
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PDI Perjuangan mencermati adanya persoalan serius pada kepemimpinan Capres 02 Prabowo Subianto yang dinilai cenderung temperamental, mengeluarkan kata-kata kasar, dan ketidakpantasan etis di hadapan publik.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan hal itu melalui pernyataan tertulisnya, di Jakarta, mengamati rangkaian kampanye Prabowo Subianto pada masa kampanye Pemilu Presiden tahun 2019.

"Kata-kata kasar yang diucapkan Pak Prabowo semakin meruntuhkan kredibilitas dan martabat pemimpin. Sikap egonya dan tampilan elite di sekitarnya justru semakin memperburuk keseluruhan tampilan politik yang seharusnya positif dan bijak," kata Hasto seperti dikutip Antara, Selasa (9/4/2019).

Kampanye Prabowo Subianto di Stadion Kridosono, Kota Jogja, Senin (8/4/2019). [Harian Jogja/Desi Suryanto]
Kampanye Prabowo Subianto di Stadion Kridosono, Kota Jogja, Senin (8/4/2019). [Harian Jogja/Desi Suryanto]

Menurut dia, PDI Perjuangan berpandangan bahwa karakter pemimpin akan ikut menentukan kultur positif dan martabat bangsa.

Baca Juga: Borneo FC Pecat Pelatih Fabio Lopez

"Ketika Pak Jokowi tampil sebagai sosok apa adanya, merakyat, visioner, dan selalu bergulat dengan apapun persoalan rakyat sambil terus mengedepankan optimisme, maka hal ini menghasilkan kultur bangsa yang bergerak maju dan mengejar prestasi," katanya.

Sebaliknya, sikap Prabowo yang dinilai Hasto emosional dan sering mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas, akan menghadirkan ketakutan, kegelisahan, dan pesimisme.

"Atas berbagai tampilan gebrakan temperamental Pak Prabowo, termasuk larangan bagi penonton yang menertawakan dirinya saat debat yang lalu, harus dilihat sebagai persoalan serius tentang karakter pemimpin yang berkorelasi langsung dengan peradaban bangsa," katanya.

Hasto menegaskan, politik adalah proses berpenghidupan kebangsaan yang seharusnya mengontestasikan hal-hal baik, dan membawa kemajuan peradaban, serta kebaikan bagi bangsa dan negara. "Pilpres akhirnya menampilkan kontradiksi karakter dasar pemimpin," katanya.

Baca Juga: Hari Ini, Presiden KSPI Said Iqbal Bersaksi untuk Ratna Sarumpaet

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI