Lima Penambang Tewas Saat Pendulangan Intan Tradisional Longsor

Chandra Iswinarno Suara.Com
Selasa, 09 April 2019 | 10:15 WIB
Lima Penambang Tewas Saat Pendulangan Intan Tradisional Longsor
Petugas melakukan evakuasi korban longsornya pendulangan intan di Pumpung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru di Kalimantan Selatan pada Senin (8/4/2019) siang. [Kanal Kalimantan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bencana longsor terjadi di pendulangan intan tradisional yang berada di Kota Banjarbaru di Kalimantan Selatan pada Senin (8/4/2019) siang. Dalam insiden tersebut lima penambang tewas tertimbun, sedangkan dua lainnya berhasil diselamatkan.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.30 Wita, diduga berawal dari longsor lantaran kondisi tanah labil yang bercampur pasir dan kerikil basah, akibat hujan yang turun sejak pagi hari.

Saat kejadian diketahui ada tujuh pendulang yang sedang melakukan pekerjaan rutin harian sebagai mata pencaharian. Dua diantaranya berhasil selamat karena posisinya saat itu sedang berada di atas, yaitu Ardi dan Ipul.

Sedangkan, kelima pendulang intan lainnya, Dumat, Aulia alias Aau, Jumat, Oval, dan Askom alias Tony, tidak berhasil selamat dan tertimbun tanah dengan kedalaman 13 hingga 15 meter.

Baca Juga: Masih Misteri, Polisi Kesulitan Ungkap Identitas Mayat Wanita di Taman Kota

Proses pencarian lima korban menghabiskan waktu selama 12 jam lebih sejak siang hari hingga pukul 04.30 Wita. Lamanya proses pencarian disebabkan cuaca hujan disertai angin yang kencang membuat lingkungan di sekitar lokasi kejadian menjadi sulit untuk dapat diturunkannya alat berat.

Upaya pencarian dilakukan oleh tim gabungan baik itu Polri, TNI, Basarnas, BPBD, Rekanan Relawanan dan seluruh elemen masyarakat.

Bantuan fasilitas maupun sarana untuk menunjang proses pencarian korban terus didatangkan baik itu mesin genset, lampu penerangan hingga dibuatnya dapur umum.

Kepala Basarnas Banjarmasin Mujiono mengatakan pihaknya yang menggunakan Thermal Detector dalam operasi SAR korban longsor, juga tidak efektif. Alhasil proses pencarian dilakukan secara manual.

"Kita gunakan untuk membantu menemukan lokasi tubuh korban tapi kurang efektif karena berlumpur,” katanya dilansir dari Kabar Kalimantan - jaringan Suara.com.

Baca Juga: Aplikasi FishOn Diklaim Luhut Bisa Tingkatkan Kesejahteraan Nelayan

Menjadi catatan, tragedi ini tidak menjadi kali pertama di lokasi pendulangan intan tradisional di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI