Aktivis LGBT Minta Peserta Pilpres 2019 Contoh PM Jacinda Ardern

Senin, 08 April 2019 | 22:21 WIB
Aktivis LGBT Minta Peserta Pilpres 2019 Contoh PM Jacinda Ardern
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, berbicara dengan seorang wanita saat mengunjungi Pusat Pengungsian Canterbury di Christchurch, Sabtu (16/3/2019), usai aksi teror penembakan oleh seorang ekstremis di dua masjid kota itu yang menewaskan 49 orang. [Marty MELVILLE / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendiri Gaya Nusantara yang juga aktivis LGBT, Dede Oetomo, menginginkan siapa pun pemenang Pilpres 2019, bisa mengikuti perkembangan internasional tentang perlindungan hak kaum homoseksual.

Dede menuturkan, isu LGBT bukan lagi menjadi persoalan pribadi, melainkan permasalahan politik identitas.

"Sebetulnya kami berharap, mereka belajar mengikuti zaman, mengikuti perkembangan internasional dan bacalah. Ini bukan masalah pribadi lagi, tapi kelompok. Ini masalah politik identitas," ujar Dede kepada Suara.com, Senin (8/4/2019).

Dede menyebut, negara-negara lain kekinian sudah memikirkan perlindungan dan pemenuhan hak kaum LGBT.

Baca Juga: Survei Puskaptis Dijadikan Indikator, Fadli Zon Yakin Prabowo Menang

Karena itu, kata Dede, Indonesia perlu banyak belajar agar bisa memiliki pemimpin seperti Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.

Ia menuturkan, jika Indonesia bisa belajar mengikuti perkembangan zaman internasional, diprediksi Indonesia ke depan bisa memiliki seorang pemimpin seperti Jacinda.

Untuk diketahui, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menentang pemberlakuan hukum rajam mati bagi para pelaku LGBT di Brunei Darussalam. Jacinda menyebut Selandia Baru selalu menentang segala bentuk hukuman mati.

"Ya kita masih harus belajar. Mungkin 10 tahun atau 20 tahun lagi sampai kita punya pemimpin seperti Jacinda Ardern, Perdana Menterinya Selandia Baru," tutur Dede.

Baca Juga: Sidang Pembunuhan Keluarga Gaban, Kakak Korban Tak Kenal Terdakwa Haris

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI