Laman daring yang menerbitkan artikel tersebut bukanlah situs Kompas.com milik Kompas Gramedia grup yang terbit sejak 1965.
Namun, si pembuat laman daring itu membuat logo KompasInfo menyerupai logo yang digunakan Kompas.com.
Sementara paragraf pertama dalam artikel KompasInfo tersebut, serupa dengan berita surat kabar lokal Radar Bogor edisi 27 Maret 2019.
Teks berita Radar Bogor itu disalin ke artikel blog KompasInfo tapi dengan tajuk berbeda. Pada Radar Bogor, yang dimaksud ditawarkan ke China adalah kawasan Jonggol, Bogor.
Baca Juga: Kampanye di Istora Senayan, Ma'ruf Amin: Saya Ini Ustaznya Majelis Taklim
Berikut cuplikan teks berita Radar Bogor tersebut:
Pemerintah Indonesia akan menawarkan 28 proyek senilai USD 91,1 miliar, yang setara dengan Rp 1.295,8 triliun, kepada pemerintah China.
“Salah satu dari 28 proyek yang diusulkan akan ditempatkan di Kecamatan Jonggol di Kabupaten Bogor sebagai zona ekonomi khusus Indonesia-Cina.”
Sementara pada koran Radar Bogor itu, Menteri Luhut tak berbicara seperti yang tertulis pada blog KompasInfo.
Dalam koran Radar Bogor, Luhut mengatakan pemerintah Indonesia tidak akan memberikan perlakuan khusus kepada China, dan mereka harus memenuhi persyaratan seperti investor asing lainnya.
Baca Juga: Steve Emmanuel Konsumsi Kokain Biar Lebih Kreatif
“Pertama, setiap investor yang ingin melakukan investasi harus membawa teknologi terbaik dari negara asalnya. Kami tidak ingin teknologi kelas dua, kami ingin investor membawa teknologi yang ramah lingkungan, " katanya.