Suara.com - Penulis asal Yogyakarta Salim A Fillah kembali meminta calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk membaca lagi surat yang pernah ia tulis lima tahun lalu.
Pada 5 Juli 2014 silam, empat hari menjelang Pemilu, Prabowo, yang kala itu juga mencalonkan diri sebagai presiden, membagikan surat dari Salim A Fillah untuknya di Twitter.
"Sore ini saya membaca tulisan saudara kita di Melbourne @SalimaFillah. Terima kasih Bung Salim. Saya catat baik-baik," cuit Prabowo.
Kicauan Prabowo itu dibagikan lagi oleh Salim A Fillah, Minggu (7/4/2019) kemarin. Sang penulis Nikmatnya Pacaran Setelah Pernikahan meminta capres yang ia dukung lagi itu untuk membaca kembali suratnya.
Baca Juga: Jason Ranti Tertipu Hadiri Konser yang Muda Melawan Lupa
"Bismillaah... Pesan-pesan dalam surat yang saya tulis 5 tahun lalu; hari ini rasanya masih relevan, Pak @prabowo. Semoga berkenan kembali membaca, dan atas arahan para 'Ulama, atas istikharah nurani; bismillaah, kami dukung #IndonesiaMenang bersama @prabowo-@sandiuno," ungkapnya.
Surat itu berjudul "Pak Prabowo, Kami Memilih Anda, Tapi..". Salim A Fillah menyebut tokoh-tokoh Muslim yang panas dijadikan panutan dalam memimpin banyak orang di suratnya.
Salah satu yang ia sebut adalah Umar ibn Al Khaththab, yang menurut keterangannya pernah diragukan karena karakternya yang keras, seperti citra Prabowo di mata publik, tetapi kemudian menjadi khalifah, meskipun memiliki rekam jejak yang tak bagus.
Berikut isi lengkap surat Salim A Fillah untuk Prabowo dari 2014 itu:
"Pak Prabowo, kami memilih Anda, tapi..
Baca Juga: Kaca Pecah, Posko Caleg Golkar di Bekasi Utara Diteror
Tapi sungguh orang yang jauh lebih mulia daripada kita semua, Abu Bakr Ash Shiddiq, pernah mengatakan, "Saya telah dipilih untuk memimpin kalian, padahal saya bukanlah orang yang terbaik di antara kalian. Kalau saya berlaku baik, bantulah saya. Dan kalau anda sekalian melihat saya salah, maka luruskanlah."