Soal Hoaks Server KPU, Polisi: Jangan Dikaitkan ke Pendukung Prabowo Dulu

Senin, 08 April 2019 | 16:29 WIB
Soal Hoaks Server KPU, Polisi: Jangan Dikaitkan ke Pendukung Prabowo Dulu
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo memperlihatkan bukti saat memberikan keterangan pers terkait perkembangan kasus meledaknya bom di Sibolga, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/3). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo membenarkan lokasi kejadian dalam video viral hoaks sever KPU diatur untuk memenangkan pasangan nomor urut 01 Jokowi - Ma'ruf Amin berada di Serang, Banten. Namun Dedi tidak mau mengatakan secara tegas lokasi video hoaks diambil di kediaman mantan Bupati Serang, Ahmad Taufik Nuriman (ATN) di Ciracas, Serang, Banten.

"Iya di Serang, locus itu di Serang, betul itu," ujar Dedi di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019).

Dedi menuturkan, pihak kepolisian belum mau mengkaitkan ada atau tidaknya keterkaitan kasus tersebut dengan relawan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019.

"Jangan dikaitkan ke situ dulu. Polri berpihak pada suatu fakta hukum. Jadi jangan dikait-kaitkan dulu," kata dia.

Baca Juga: Begini Akibatnya Kalau Coba-coba Curi Sepeda Motor Emak-emak

"Objektivitasnya Polri dari hasil pemeriksan beberapa saksi, menyebutkan keterkaitan beberapa tersangka, dua tersangka masih DPO, dua tersangka sudah dilakukan penangkapan oleh kepolisian," Dedi menambahkan.

Dalam video hoaks server KPU tergambar suasana ruangan rapat yang diikuti belasan hingga puluhan orang yang disinyalir berasal dari tim pemenangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga Uno.

Belakangan diketahui, video tersebut diambil di rumah mantan Bupati Serang ATN yang berada di kawasan Ciracas, Serang, Banten. Taufik juga telah membenarkan rapat dilakukan di rumahnya dengan peserta tim pemenangan inti Capres Prabowo Subianto dan berlangsung satu jam.

Namun, ia mengaku tidak mengenal orang yang memaparkan bahwa KPU sengaja memenangkan pasangan calon nomor 01.

"Kalau saya mah yang lain aja yang (yang diperiksa), yang kepengurusan itu lah yang ngundang. Saya cuma nyiapin tempat saja. Karena saya nggak ngundang. Saya enggak kenal namanya (yang ikut rapat)," kata Taufik.

Baca Juga: Kampanye di Musala, Caleg PAN Nurhasanudin Akan Terima Vonis Hakim

Taufik hanya mengetahui, pria yang mengatakan website KPU RI dibuat khusus memenangkan Jokowi - Ma'ruf Amin, merupakan konsultan Teknologi Informasi (TI).

"Karena yang dia cerita itu, dia pernah jadi konsultan seperti yang disampaikan itu," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI